IMT-GT dan ABD Tawarkan Konsep Transportasi Ramah Lingkungan di Kota Pekanbaru

IMT-GT dan ABD Tawarkan Konsep Transportasi Ramah Lingkungan di Kota Pekanbaru
Asisten III, Baharuddin dan Kadishub Yuliarso foto bersama Perwakilan IMT-GT dan Asian Development Bank.

PEKANBARU - Sebagai Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru terus berbenah untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Bahkan, untuk mewujudkan transportasi ramah lingkungan, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru menggelar workshop bersama perwakilan IMT-GT (Indonesia Malaysia Thailand Growth  Triangle) dan Asian Development Bank (ADB) di ruang rapat Dinas Perhubungan, Jalan Soetomo, Jumat (17/1/2020).

Workshop bertema Pekanbaru Green Transportation Plan, dipimpin Asisten III, Baharuddin, serta dihadiri Kepala Dishub Pekanbaru, Yuliarso, Sekretaris Dishub, Sunarko, Perwakilan Bappeda Pekanbaru, Dinas PUPR Provinsi, BPTD Wilayah IV Riau-Kepri, Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Polresta Pekanbaru serta perwakilan ADB konsultan, Willen Browwer, Ki Jonn Kim, dan Li Wei.

Dalam Workshop tersebut, tim IMT-GT menyoroti berbagai hal, diantaranya mengenai kondisi transportasi, regulasi perparkiran dan pengaturan arus lalu lintas kendaraan serta pejalan kaki yang ada di Kota Pekanbaru.

Dalam pemaparan tim IMT-GT, banyak pembenahan yang harus dilakukan Pemerintah Kota Pekanbaru untuk mewujudkan transportasi yang ramah lingkungan bagi masyarakat. Yang paling utama adalah merubah pola pikir masyarakat yang sering memakai kendaraan pribadi kepada lebih menggunakan transportasi massal, berjalan kaki dan bersepeda.

Kedatangan Tim IMT-GT ke Pekanbaru bukan tanpa sebab, mereka melakukan riset dan penelitian di Kota Bertuah untuk mewujudkan transportasi ramah lingkungan atau Green Transportation.

Hal ini karena Pekanbaru menjadi salah satu dari tujuh kota besar yang ada di Indonesia, Malaysia dan Thailand sebagai program IMT-GT dalam bidang transportasi ramah lingkungan. Adapun tujuh Kota Besar yang menjadi program IMT-GT tersebut adalah Phuket, Krabi, Malaka, Penang, Langkawi. Sementara Kota Besar di Indonesia yakni Banda Aceh dan Kota Pekanbaru.

Tim IMT-GT menjelaskan bahwa, ada lima kunci untuk mewujudkan transportasi ramah lingkungan atau green transportation. Diantaranya, Penerapan Tranportasi massal, pejalan kaki/bersepeda, parkir, mobil elektrik serta manajemen lalu lintas.

Asisten III Sekda Kota Pekanbaru, Baharuddin mengucapkan terimakasih kepada tim IMT-GT atas usulan-usulan yang telah disampaikan untuk mewujudkan program green transportasi di Kota Pekanbaru.

“Kami mengucapkan terimakasih atas masukan-masukan dari tim IMT-GT atas program yang disampaikan tadi, Kami dari Pemko Pekanbaru sudah ada komitmen untuk mengarah kesana,” ungkapnya.

Menanggapi hal-hal yang disampaikan tim IMT-GT tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Yuliarso mengatakan rencana pengembangan green transportasi sudah termasuk dalam rencana pengembangan Smary City kota Pekanbaru.

“Dari beberapa point yang diusulkan tim IMT-GT, sebenarnya hal tersebut sudah menjadi visi misi walikota Pekanbaru untuk mewujudkan Pekanbaru Smart City,” ujarnya.

Sementara itu, terkait pengelolaan perparkiran saat ini dalam tahapan regulasi membuat payung hukum, setelah ini Dishub akan melakukan pengelolaan dengan profesional.

Berita Lainnya

Index