PEKANBARU,celotehriau.com -Pentinju andalan Riau di kelas 51 kg Ingatan Ilahi berhasil mempertahankan tradisi medali emas cabor Tinju pada Pekan Olahraga Nasional (PON). Prestasi ini adalah yang kedua setelah PON XIX di Papua 2021.
Pada partai final cabor tinju yang digelar di GOR Nomensen Pematang Siantar, petinju kelahiran Lubuk Sakat 28 tahun lalu ini mampu mengalahkan petinju tuan rumah Sumatera Utara, Duta Fadilah dengan skor telak 3-0.
Kemenangan petinju lincah ini memang diluar perkiraan, karena sejak dari pertandingan kedua ia dalam keadaan cedera. Semangat pantang menyerah yang ditampilkan dalam setiap pertandingan mengantarkan peraih emas PON XIX 2021 lalu meraih prestasi tertinggi di ajang pesta olahraga multi iven se Tanah Air.
Sementara di final kelas 71 kg petinju Riau Very Edwar Charles Sagala harus mengakui kehebatan petinju tuan rumah Sumut Sarohatua Lumbantobing mantan peraih medali perak SEA Games 2023 lalu. Total satu medali emas, satu perak dan dua perunggu.
Tambahan medali ini membuat kontingen Riau mengemas 21 medali emas 19 perak dan 35 Perunggu atau total medali Riau sebanyak 73 keping.
Sampai H-1 closing ceremony PON XXI, posisi Riau kembali anjlok satu strip dari peringkat 10 ke peringkat i 11 dibawah Kalimantan Timur di posisi 9 dengan torehan medali 24 emas, 45 perak dan dan 60 perunggu. Dan posisi 10 sementara Provinsi Lampung dengan torehan 22 emas, 15 perak dan 28 perunggu. Posisi Riau di 11 besar masih akan terancam jika Papua dan Banten masih meraih medali emas, dihari terakhir pelaksanaan PON yang masih menyisakan beberapa cabor lagi.
Kegagalan Riau menuntaskan target 25 medali emas, karena gagalnya cabang olahraga andalan yang sudah menargetkan medali emas.Seperti, angkat besi, binaraga, sepak takraw, paramotor, terjun payung, dayung, muaythai, barongsai, taekwondo dan kempo.
Wakil Ketua II KONI Riau, Sanusi Anwar, mengatakan, peluang Riau menambah medali emas sangat tipis.Meski masih menyisakan cabor angkat berat kelas, 84 Kg putri yang diisi lifter Rini Maisuri. Namun Rini tidak masuk dalam hitungan peraih medali emas, dan hanya ditargetkan medali perak.
“Kalau dicari alasan banyak alasan, banyak target medali emas yang tidak tercapai dari cabor menyampaikan target emas dari awal sebelum pelaksanaan PON. Secara perolehan medali pada PON Papua lalu kita tidak merosot, hanya posisi kita berada di peringkat 11 PON XXI ini,” ujar Sanusi Anwar.
Dijelaskan Sanusi, posisi Riau terlempar peringkat 11 secara hitungan medali wajar saja. Karena tuan rumah Aceh dan Sumatera Utara, pasti masuk di 10 besar karena kedua Provinsi ini memasukkan cabang olahraga andalannya.
“Kita juga tertolong dari cabor yang tidak menargetkan emas seperti ski air dan j tinju. Selain itu senam dan anggar melampau target ,” jelas Sanusi.
Secara umum kata Sanusi tetap bersyukur l, karena seluruh atlet Riau sudah berjuang dan memberikan hasil yang terbaik sampai akhir pertandingan.Hasil ini menjadi pelajaran dan evaluasi bagi Riau untuk prestasi yang lebih baik lagi kedepannya, " tutup Sanusi. (***/YAQ)