Jelang Nataru, Satgas Pangan Polda Riau Klaim Harga Bahan Pokok Stabil

Jelang Nataru, Satgas Pangan Polda Riau Klaim Harga Bahan Pokok Stabil

PEKANBARU - Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda Riau memantau harga dan ketersediaan bahan pangan di sejumlah pasar tradisional di wilayah Riau.

Kasubdit I Reskrimsus Polda Riau AKBP Edi Rahmat Mulyana mengatakan, secara umum, harga beberapa komoditas utama relatif stabil. "Jika pun ada kenaikan, tidak banyak atau signifikan," ujarnya, Sabtu (14/12/2024).

Harga beras medium terpantau stabil di angka Rp16.000 per kilogram sedangkan beras premium dihargai Rp18.000 per kilogram.

Harga cabai merah Rp40.000 per kilogram, sementara cabai rawit sedikit lebih mahal, yaitu Rp41.000 per kilogram. Bawang merah dijual dengan harga Rp40.000 per kilogram, bawang putih Rp45.000 per kilogram.

Beralih ke gula pasir, berada di kisaran harga Rp18.000 per kilogram. Lalu, tepung terigu stabil di harga Rp14.000 per kilogram,

Berikutnya harga daging sapi tetap tinggi, mencapai Rp160.000 per kilogram, sementara harga daging ayam ras berada di angka Rp45.000 per kilogram.

Kemudian, telur ayam ras tercatat Rp30.000 per kilogram, serta harga minyak goreng bertahan Rp20.000 per liter.

Edi Rahmat menyebut, selaim memastikan ketersediaan bahan pangan masyarakat tetap terjaga. Tim juga melakukan pengawasan terhadap pendistribusian bahan pokok.

“Kita juga ada melakukan pengawasan distribusi untuk menghindari spekulasi harga menjelang perayaan akhir tahun,” kata Edi.

Edi menerangkan, pada tahun 2024, kebutuhan beras di Provinsi Riau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Dengan konsumsi per kapita 90,69 (RT dan Non RT) dan jumlah penduduk Provinsi Riau tahun 2024 sebanyak 6.728.053 jiwa, diperkirakan jumlah kebutuhan beras Provinsi Riau sebanyak 610.166,85 ton.

Dia menambahkan, pada 2024 ini, diproyeksikan ketersediaan pangan strategis di Provinsi Riau akan aman, dengan ketahanan stok pangan menjelang akhir tahun 2024 ke awal tahun 2025 adalah 2 sampai 3 minggu.

“Misalnya ketersediaan beras, diproyeksikan sebanyak 634.573,53 ton, dengan kebutuhan sebanyak 610.166,85 ton dan neraca 24.406,67 ton,” paparnya.