Mihaljovic Bicara Perjuangan Melawan Leukemia

Mihaljovic Bicara Perjuangan Melawan Leukemia
Sinisa Mihaljovic

CELOTEHRIAU.COM- Sinisa Mihajlovic angkat bicara soal perjuangannya melawan Leukemia. Ia mengatakan, proses penyembuhan yang dijalani membuatnya lebih sabar dalam menghadapi ujian.

Mihajlovic memang sudah menjadi bagian dari sepak bola Italia, setelah selama satu dekade menjadi pemain di Sampdoria, Lazio, Inter Milan, dan kemudian melatih klub seperti Catania, Fiorentia, Sampdoria, Milan, Torino, dan sekarang Bologna.

Namun, Mihajlovic harus menjalani pengobatan selama enam bulan terakhir karena leukemia yang dideritanya. Tapi, berada di rumah sakit tak membuatnya lepas tanggung jawab terhadap tim. Ia masih mengawasi sesi latihan dari kasur rumah sakit lewat video dan bicara dengan tim melalui Skype.

Mihajlovic mengaku, orang-orang pada akhirnya mulai memahami dirinya. Pelatih asal Serbia itu telah menerima banyak perhatian selama berbulan-bulan, bukan hanya dari selebriti, atlet terkenal, dan politisi, tapi fan dan orang dari semua klub yang bahkan tak dikenalnya pun turut memberi dukungan.

"Jika kata-kata atau tindakan saya memberikan keberanian kepada seseorang yang melalui masa sulit seperti ini, maka itu lebih bernilai dibandingkan scudetto untuk saya," ujar Mihajlovic dikutip dari Football-italia, Ahad (5/1).

Mihajlovic telah melalui transplantasi tulang sumsum setelah tiga kali kemoterapi. Saat ini, ia tengah menjalani pemulihan total.

Mihajlovic menghabiskan Natal bersama keluarganya selama pemulihan. Sampai akhirnya, ia mengungkapkan kalau tes terakhir berjalan dengan baik, dan merasa lebih kuat setiap harinya.

Perasaan Mihajlovic kian bahagia setelah tahu kalau Bologna memenangkan dua pertandingan terakhir. "Saya merasa damai dan bahagia atas segalanya. Sekarang, saya dapat menghargai setiap momen dan sesuatu yang sebelumnya bahkan tak saya perhatikan," jelasnya.

Selama ini, Mihajlovic mengaku selalu dikejar waktu untuk memikirkan apa yang akan datang ke depan. Kini, ia belajar untuk mendengar dan mengamati ekspresi orang-orang di depannya. Sehingga, ia menyatakan, saat ini menikmati setiap detail dalam hidup yang terlihat tak berharga.

"Saya lari pagi dengan headphone untuk menghilangkan stres. Tapi sekarang saya berjalan 7-10 km per hari demi mengisi baterai. Saya lihat sekeliling, menghirup udara segar, mendengar, setelah tiga bulan di kasur rumah sakit," kata Mihajlovic.