Bekerjasama Dengan BI dan BNI, Walikota Pekanbaru Launching Kartu Smart Madani dan KIA di SMP 4 Pekanbaru

Bekerjasama Dengan BI dan BNI, Walikota Pekanbaru Launching Kartu Smart Madani dan KIA di SMP 4 Pekanbaru
Walikota Pekanbaru, Firdaus usai menyerahkan kartu smart Madani dan KIA

PEKANBARU - Wali Kota Pekanbaru, Dr. H. Firdaus, ST, MT, melaunching penerapan kartu Smart Madani dan Kartu Indentitas Anak (KIA) di halaman SMPN 4 Pekanbaru, Senin (14/10/2019) kemarin.

Launching  itu ditandai dengan penyerahan kartu Smart Madani untuk Smart School dan KIA secara simbolis oleh walikota kepada perwakilan pelajar.

Wali Kota Pekanbaru,  Firdaus menjelaskan, bahwa terdapat 4 sekolah yang dijadikan pilot project dalam penerapan dan pemanfaatan Kartu Smart Madani dan KIA yang merupakan kerjasama antara Pemerintah Kota dengan BI dan BNI wilayah Riau tersebut. Di antaranya SMPN 4, SMPN 1, SMPN 5 dan SMPN 10.

Disampaikan wali kota, Kartu Smart Madani dan KIA itu memiliki banyak manfaat bagi peserta didik. Selain berfungsi sebagai identitas, namun Kartu Smart Madani juga bisa dijadikan sebagai tabungan dan mengakses berbagai pelayanan.

"Pelayanan apa saja?, ada pelayanan di bidang pendidikan, pemerintahan, kesehatan, transportasi dan perizinan serta berbagai manfaat lainnya," urai wali kota.

Penerapan Kartu Smart Madani dan KIA, lanjut wali kota, merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota dalam percepatan Smart City yang Madani. Untuk itu, wali kota berharap kepada BI dan BNI mengembangkan kerjasama itu ke seluruh sekolah tingkat SMP dan SD se-Kota Bertuah.

"Tidak hanya sekolah negeri saja. Tetapi, sekolah swasta juga akan turut memanfaatkan Kartu Smart Madani dan KIA ini," ucap wali kota.

Wali kota juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada manajemen BI dan BNI yang telah bekerjasama dengan Pemerintah Kota dalam upaya percepatan Smart City yang Madani.

"Kepada direksi BI dan BNI mulai dari tingkat pusat, Riau hingga cabang, atas nama Pemerintah Kota, saya ucapkan terima kasih. Karena telah turut membantu kita dalam mewujudkan Pekanbaru yang Smart City dan Madani," tutur wali kota.

Sementara itu, Decymus selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau menyampaikan bahwa saat ini kita berada di era kekinian dan berada di antara generasi millennial. Kondisi ini merupakan anugerah sekaligus tantangan di era digital ini. Di Indonesia sendiri, proporsi generasi millenial berkisar 34,45 persen dari penduduk negeri ini. 

Berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya, generasi millennial merupakan generasi yang melek teknologi dan bergantung pada teknologi digital untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. 

"Salah satunya adalah penggunaan transaksi keuangan. Jika beberapa tahun lalu pembayaran tunai masih menjadi pilihan utama, kini masyarakat mulai melakukan transaksi secara non-tunai dengan alasan kecepatan dan kepraktisan," jelasnya. 

Berdasarkan riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS), sebagian besar generasi millenial memiliki akses ke perangkat elektronik yang terhubung dengan internet. Dari 2.384 responden di seluruh Indonesia, sebanyak 54,3 persen responden mengaku menggunakan transaksi non tunai setiap harinya.

Berdasarkan hal tersebut, Bank Indonesia dari tahun 2014 mencanangkan program Gerakan Nasional Non Tunai dengan tujuan untuk meningkatkan kebiasaan masyarakat terhadap penggunaan instrumen non tunai. 

Hingga akhirnya, akan terbentuk suatu komunitas masyarakat yang bertransaksi non tunai dalam kegiatan ekonominya atau yang biasa disebut dengan Less Cash Society(LCS). 

Perwujudan Less Cash Society ini penting untuk mendorong perekonomian yang lebih efisien, serta meningkatkan aspek governance dalam pengelolaan keuangan oleh masyarakat, pelaku bisnis maupun instansi pemerintah, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

Decymus mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Pekanbaru, Kanwil BNI, dan SMP Negeri 4 Pekanbaru yang secara nyata telah mewujudkan komitmen dengan menggunakan instrumen non tunai kartu smart madani. SMP Negeri 4 Pekanbaru dapat menjadi pelopor dan contoh bagi sekolah-sekolah lainnya untuk dapat mendorong perwujudan Less Cash Society.

"Semoga ke depannya, program digitalisasi terus berkembang di sektor lainnya, seperti digitalisasi transportasi, digitalisasi pasar hingga merambah ke berbagai aspek lainnya demi mewujudkan Pekanbaru Smart City yang berkelanjutan demi meningkatkan kemudahan dan kenyamanan masyarakat Kota Pekanbaru dalam menjalankan transaksi keuangan." harapnya. (ADVERTORIAL)

Berita Lainnya

Index