Raja Faisal Febrinaldi,  Pelatih Muda Riau Penyelamat PSPS dari Jurang Degradasi

Raja Faisal Febrinaldi,  Pelatih Muda  Riau Penyelamat  PSPS dari Jurang Degradasi
Raja Faisal Febrinaldi (celotehriau.com/yw)

CELOTEH RIAU.COM--Keberhasilan Raja Faisal Febrinaldi menyelamatkan PSPS bertahan di Liga 2  Indonesia musim 2019/ 2020 dari jurang degradasi membuat pelatih muda Riau layak disebut pelatih bertangan dingin.

Keberhasilan pelatih berusia 38 tahun  ini membuat ia dicintai suporter PSPS Curva Nord dan Asykar Theking karena dianggap salahsatu pahlawan dan juru selamat PSPS dari jurang degradasi. Dimana sejatinya ia merupakan carateker pelatih usai pelatih kepala Bona Simajuntak mengundurkan diri.

Prestasi inilah yang membuat manajemen tetap mempercayainya sebagai salahsatu juru taktik PSPS musim 2020/2021 bersama pelatih kepala asal Malaysia, Raja Isa bin Raja Akram Shah.

Kecintaan para suporter PSPS ini diungkapkan melalui spanduk ukuran raksasa saat perayaan kemenangan dilaga akhir kontra Persibat Batang.Ucapan terimakasih kepada dua Raja sang pembesut PSPS bersama pelatih penjaga gawang Lufti Yasin Rangkuti terpampang jelas dan meminta manajemen tetap mempertahankan duo R.Raja Faisal dan Raja Isa.

Ya ditengah krisis finansial dan terkesan persiapan yang minim,  Raja Faisal membuktikan diri sebagai pelatih bertangan dingin.Itu terbukti saat kick off Liga 2 2020, perdana berhasil membawa tim kebanggaan Riau menang telak 3-0 atas tim bertabur bintang Semen Padang FC.

Namun tahukah football lover, jika kesuksesan  Raja Faisal saat ini berbanding terbalik saat menjadi pemain.

Sejatinya, dengan postur yang ideal Raja Faisal memiliki potensi menjadi pemain profesional seperti rekan seangkatannya Ambrizal. Cidera lutut membuatnya gagal dikontrak masuk skuad PSPS Pekanbaru pada tahun 2002.

"Kegagalan adalah guru kehidupan, sukses yang tertunda," kata pemain yang mengawali karirnya di tim Suratin Persih tahun 1999, kota asal kelahirannya.

Kata pria yang akrab disapa Oma, setelah dari Persih Junior, ia sempat bermain di klub lokal Caltex dan Riau Pos FC dan memperkuat tim Riau di Liga Mahasiswa tahun 2001di Lampung , Bandung tahunb2002 dan tahun 2004 saat Riau menjadi tuan rumah.

Bahkan Raja Faisal juga sempat menjadi tim sepakbola wartawan Riau di Porwanas 2005 di Riau.Dimana saat itu ia juga tercatat sebagai salahsatu wartawan di Riau Pos Media Grup.

Perjalanan karirnya sebagai jurnalis tak diteruskan karena ia diterima menjadi Aparatur Sipil Negara.(ASN).

Namun kecintaannya terhadap sepakbola tak memudar. Gagal sebagai pemain profesional bukan akhir segalanya.Raja  mulai melirik dan menimba ilmu  kepelatihan.

Ia pernah mengikuti kursus kepelatihan tingkat dasar atau lisensi D Nasional, C Nasional dan B Nasional .Lalu tahun 2013 mengikuti kursus Lisensi C AFC di Selangor Malaysia dengan Instruktur Raja Gopal.Dua tahun kemudian mengikuti Lisensi B AFC juga digelar di Selangor Malaysia Instruktur Raja Gopal
 
"Artinya untuk meraih apa yang kita inginkan kuncinya kerja keras, kerja cerdas dan terus belajar dengan siapapun," kata pelatih yang nyaris membawa Persih Tembilahan lolos ke kompetisi kasta tertinggi tanah air ISL tahun 2009 silam.

Kini menukangi PSPS, 8 tim kebanggaan masyarakat Riau, meski dengan segala keterbatasan membuatnya nyaman apalagi telah melalui rintangan selamat dari jurang degradasi.

"Saya sudah bertekad akan selalu memberikan kemampuan terbaik  agar tim ini terus meraih hasil yang maksimal.Dan saya sangat berterimakasih bisa belajar dan langsung praktek bersama pelatih hebat seperti Coach Raja Isa yang sarat pengalaman," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, Raja Faisal meneruskan tongkat estafet dari Bona Simajuntak .Jebolan B AFC di Malaysia ini pun harus menjalani amanah menyelamatkan Asykar Bertuah dari lubang jarum bernama degradasi.

Misi berakhir manis, PSPS Riau bertahan di kompetisi kasta kedua Indonesia, Liga 2 musim 2019/2020.  Dan memulai debut mentereng musim 2020/2021 kontra Semen Padang FC 3-0. Namun akibat pandemi coronavirus disease (covid-19) kompetisi terhenti dan masih menunggu sinyal dari PSSI.

Kini namanya berkibar bersama duetnya Raja Isa bin Raja Akram Shah. Kolaborasi duo R plus LY selalu dielu-elukan suporter setiap laga kandang digelar selain para punggawa PSPS Riau.

 

#sepakbola

Index

Berita Lainnya

Index