Keislaman dan  Minim Tokoh, Faktor PDI-P Sulit Kuasai Sumbar

Keislaman dan  Minim Tokoh, Faktor PDI-P Sulit Kuasai Sumbar

CELOTEH RIAU--Lembaga riset Spektrum Politika merilis survei tentang persepsi masyarakat Sumatra Barat (Sumbar) terhadap PDI Perjuangan. Dalam paparannya Spektrum menyebut dukungan terhadap PDIP menyusut, salah satunya seiring persepsi publik yang menilai PDIP kerap mengabaikan Islam.

Direktur Data dan Survei Spektrum Politika, Andri Rusta, mengatakan bahwa PDIP dikenal mengusung jargon nasionalisme dalam keberagaman (pluralisme). Jargon ini, kata dia, memunculkan persepsi masyarakat Sumbar bahwa ruang terhadap pluralisme yang diudarakan PDIP justru mengabaikan keyakinan masyarakat Sumbar yang mayoritas Islam.

"Sebanyak 44,1 persen masyarakat mempunyai persepsi seperti ini," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (11/10).

Faktor lain, sambungnya, PDIP tak mendapatkan dukungan maksimal di Sumbar karena lemahnya komunikasi politik elite PDIP.

Rincinya, sebanyak 62,3 persen masyarakat menilai tak ada tokoh PDI-P yang mau mendekatkan diri atau mendatangi mereka walau hanya bertegur sapa atau berdiskusi. Faktor ketiga, lanjutnya, ialah lemahnya figur di PDIP. Sebanyak 62 persen masyarakat mengatakan bahwa mereka tak pernah tahu dan tak mengenal tokoh-tokoh PDIP di daerah mereka.

"Faktor lainnya, aktivitas politik PDI-P tak sesuai dengan keyakinan politik masyarakat. Sebanyak 60,3 persen masyarakat menilai apa yang dilakukan PDIP-P terkait dengan aktivitas politik partai ini dianggap tak sesuai dengan keyakinan politik mereka. Ada juga faktor arogansi elite PDI-P di pusat. Sebanyak 58,1 persen masyarakat menilai adanya sikap arogansi dan overacting elite partai ini sehingga mempengaruhi cara pandang mereka terhadap PDIP," tutur dosen FISIP Universitas Andalas itu.

Faktor keenam ialah dominasi elite PDI-P di pemerintah. Andri mengatakan bahwa 55,9 persen masyarakat menyatakan pengaruh PDIP terlalu dominan dalam penyelenggaraan pemerintah Jokowi. Faktor itu menyebabkan sebagian masyarakat tak begitu bersimpati.

Faktor terakhir ialah gagasan, sikap, dan perilaku elite PDIP di tingkat pusat yang bermasalah. Andri menjelaskan bahwa gagasan, sikap dan perilaku politik elite PDIP di pusat dalam pemberitaan di media cetak dan media daring (online) tak sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat.

Sebanyak 48 persen masyarakat tak menyukai gagasan, sikap, dan perilaku politik elite PDI-P yang ditunjukan kepada publik.

Survei dilakukan pada periode 10-15 September 2020 di 19 daerah di Sumbar. Mereka mewawancarai 1.220 responden sampel yang mereka ambil secara bertingkat (multistage random sampling).

"Margin of error dari sampel tersebut 2,9 persen. Untuk menjaga kualitas survei ini, quality control juga dilakukan dengan cara menelepon ulang responden untuk mengonfirmasi jawaban mereka sebelumnya," ucap Andri.

Ketua DPD PDIP Sumbar, Alex Indra Lukman, saat diminta tanggapannya terhadap hasil survei itu hanya menjawab singkat.

"Akan kami pelajari dan tentu jadi pertimbangan dalam menentukan strategi politik ke depan," ujarnya.

#politik

Index

Berita Lainnya

Index