Samda: Modal Saya, Kejujuran dalam Hidup 

Samda: Modal Saya, Kejujuran dalam Hidup 
Syamda saat melihat dan mengunjungi korban kebakaran di duri beberapa waktu lalu.(ISTIMEWA)

CELOTEHRIAU--Gaya bicaranya tegas tidak plin plan menjadi ciri khas Samsu Dalimunthe pasangan Indra Gunawan pada pemilihan kepala daerah Bengkalis 2020.

Pria kelahiran Labuhanbatu 29 Juni 1966 ini menyebut kejujuran dalam hidup menjadi modal dasar baginya maju bertarung bersama Engah Eet dalam pemilihan bupati  dan calon wakil bupati Kabupaten Bengkalis.

Suami dr Safridawati ini cukup ramah dan akrab dengan siapapun.Baginya silaturahim itu nomor satu dalam hidup.

Meski tak  terlahir di Kabupaten Bengkalis, tetapi begitu menginjakkan kaki di Negeri Junjungan, rasa kepeduliannya terhadap masyarakat ternyata sangat tinggi dan dia pun membaur dan beradaptasi dengan kehidupan masyarakat yang heterogen.

Kehidupannya yang bermasyarakat dan tak membedakan suku agama dan ras inilah yang mengantarkannya dua kali  menjadi anggota DPRD di Kabupaten Bengkalis

Ketika mencalonkan diri pada Pemilu Legislatif 2014, ayah empat orang anak ini pun  mampu mendulang suara signifikan dari Daerah Pemilihan Mandau B, membawanya menjadi anggota DPRD Kabupaten Bengkalis periode 2014- 2019 dari Partai Golongan Karya (Golkar).

Dan pada pemilihan legislatif 2019 dengan bendera Partai PKS, mantan  Estate Manajer Sinar Mas ini kembali terpilih .Syamda  sukses mendulang suara  sebanyak 5.083 suara atau terbanyak kedua di PKS setelah di dapil Mandau  setelah Khairul Umam dengan 6.461 suara.

Baginya perjalanan hidup yang penuh liku sampai pada titik ini adalah anugerah Allah. Karena dengan kudrat dan iradatNYA bisa memiliki  segudang pengalaman.Mulai dari seorang karyawan yang  bekerja di berbagai perusahaan, plus  bekal pengalaman berorganisasi sejak memasuki bangku SMP hingga SMA. 

Pria yang tinggal  di Jalan Tegal Sari RT 02/RW 02 Desa Pematang Obo Kecamatan Mandau ini menghabiskan masa pendidikan di Sumatera Utara, tepatnya di Kota Medan dan Marbau Labuhanbatu. Dua kota inilah yang membentuk karakter Syamda menjadi pria yang tangguh berkarakter, tegas dan selalu bicara apa adanya bukan ada apanya.

Bekal itulah yang dibawanya saat hijrah ke Bengkalis. Baginya kepedulian terhadap masyarakat terutama persoalan sosial yang terjadi, menjadi cambuk bagi dirinya untuk berbuat agar masyarakat yang masih terpinggirkan bisa terangkat harkat dan martabatnya.

Menurutnya, maju bersama Indra Gunawan merupakan panggilan jiwa memajukan daerah yang sudah memberikan peruntungan hidup bagi dirinya dan keluarga.

Persoalan pembangunan yang terjadi di Kabupaten Bengkalis, khususnya di Kecamatan Mandau, masih jauh dari apa yang dibutuhkan masyarakat itu sendiri. Desa-desa yang jauh dari jangkauan ibukota kecamatan, kondisinya masih memprihatinkan, infrastruktur belum memadai hampir disemua sektor, termasuk keadilan ekonomi yang belum dirasakan sepenuhnya. 

Masyarakat Bengkalis khususnya di Mandau yang heterogen adalah potensi besar dalam membangun Bengkalis, karena di balik keberagaman itu tersimpan sumber daya ekonomi yang memiliki  populasi sekitar 300 ribu jiwa.

Syamda mengaku tiada daya upaya  nya selain kekuatan Allah untuk mengumpulkan banyak orang menjadi pemilihnya menjadi bagian dari perjuangannya pada Pilkada Bengkalis 2020 ini.

"Kekuatan saya gak ada, kekuatan hanya kejujuran dalam hidup ini. Kemudian apa yang saya ucapkan A itu A, saya gak ingin hari ini A besok B.Selalu memiliki komitmen tidak plin plan," ceritanya kepada sejumlah wartawan saat berada di kediamannya.

Menurutnya satu hal yang harus digaris bawahi dalam berpolitik. Yakni harus santun dan apa adanya bukan ada apanya. Karena sejatinya dalam politik tak ada teman atau musuh yang abadi.(ris/*)

 

 

#politik

Index

Berita Lainnya

Index