Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari, Ketum PP Muslimat NU Ajak Umat Jaga Persatuan NKRI

Ahad, 15 Desember 2024 | 16:39:00 WIB

PEKANBARU - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal tersebut disampaikan dalam sebuah acara beda buku Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari di Gedung Daerah Riau, Kota Pekanbaru, Ahad (15/12/2024).

Kegiatan bedah buku ini disambut antusias oleh mulai dari tokoh masyarakat, akademisi, hingga generasi muda. Semua tampak semangat menjunjung tinggi persatuan dan nilai-nilai kebangsaan harus terus dipupuk untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Ketum PP NU Khofifah mengatakan, persatuan adalah modal utama bagi Indonesia sebagai negara yang terdiri dari berbagai suku, agama dan budaya. Terlebih, Islam sebagai mayoritas penduduk di Indonesia harus memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi teladan dalam merawat keberagaman dan menjaga keutuhan bangsa.

"Hari ini adalah titik kedua kita untuk membedah buku dari Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari yang tujuannya itu untuk pemersatu umat Islam Indonesia. Karena pada dasarnya PR di negeri ini persatuan, persatuan, persatuan," kata Khofifah.

Dia menjelaskan, umat Islam harus menjadikan perbedaan sebagai rahmat. Ia mengutip ungkapan, Ikhtilafu ummati rahmatun, yang berarti bahwa perbedaan di antara umat harus dipandang sebagai berkah, bukan sumber perpecahan.

"Jadi lebih penting dari itu sebetulnya kita mengajak semua pihak ayo bersatu, bersatu, bersatu. Jangan sampai perbedaan menjadi alasan untuk memecah belah umat atau bahkan bangsa," ungkapnya.

Khofifah juga mengajak semua pihak, tanpa memandang latar belakang, untuk bersatu dalam menjaga keutuhan NKRI. Karena menurutnya, melalui acara ini masyarakat dapat bersatu dan menjaga tali persaudaraan.

"Dengan begitu jangan sampai perbedaan itu menjadi sumber perpecahan umat, jangan sampai ada perpecahan dari komunitas untuk bangsa. Jadi sebetulnya niatannya adalah bagaimana memanggil memori seluruh warga bangsa, bukan hanya NU, bukan hanya muslimat. Tetapi kita semua menjadi referensi dalam membangun persatuan dan persaudaraan," terangnya.

Sementara itu, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Pemprov Riau Imron Rosyadi, yang hadir mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Riau, turut mengapresiasi langkah dari Ketua Umum. Ia menyampaikan kegiatan ini sekaligus berarti penting untuk mengenang perjuangan tokoh bangsa.

"Alhamdulillah, kegiatan bedah buku ini mengingatkan kita pada perjuangan seorang ulama besar sekaligus tokoh bangsa, Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari. Buku ini, yang ditulis oleh cicit beliau, mengupas tentang bagaimana perjuangan beliau dalam menyatukan umat Islam dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia," ungkap Imron.

Imron menuturkan, Pemprov Riau selalu mendukung penuh kegiatan organisasi keagamaan. Karena menurutnya, hal itu dapat sebagai memperkuat nilai persatuan dan kebangsaan.

"Kami sudah memfasilitasi bedah buku ini yang ditaja oleh PWNU Riau. Kedepan, kami akan memberikan dukungan lebih besar kepada organisasi keagamaan melalui anggaran hibah, sesuai dengan proposal yang diajukan," tutupnya.**

Terkini