Oleh : Yudi Waldi
Penampilan PSPS Pekanbaru bersama pelatih Aji Santoso di pegadaian Liga 2 Indonesia cukup mentereng, meski gagal lolos di babak play off atau perebutan tempat ketiga untuk naik kasta ke kompetisi kasta tertinggi Tanah Air BRI Liga 1 musim 2025/2026.
Banyak catatan perjalanan PSPS yang patut diketahui.Dimulai dari babak penyisihan grup, babak 8 besar dan play off perebutan tempat ketiga. PSPS Pekanbaru total menjalani 23 pertandingan pertandingan. Dari jumlah itu Askar Bertuah berhasil mencatatkan 10 kemenangan 6 kali seri dan 7 kali kalah.
Tim besutan Aji Santoso ini berhasil mencetak 33 gol dan kebobolan 25 gol. Dimana 19 gol dicetak saat tandang dan 14 gol saat berlaga di Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai.
Ya, pada babak penyisihan grup 1 berhasil mengemas nilai 27 poin, dari total 16 laga dan lolos ke babak 8 besar sebagai peringkat ketiga terbaik. Poin terbanyak diraih saat bermain di kandang Dari 8 laga membukukan 5 kemenangan 3 kali seri dan tanpa kekalahan. Sementara saat tandang PSPS berhasil meraup 9 poin, mencatatkan 2 kali kemenangan 3 kali seri dan 3 kekalahan.
Hasil ini membawa Ilham Fathoni l dan kawan-kawan lolos ke babak 8 besar. Tergabung dalam grup X bersama, PSIM Jogjakarta, Deltras Sidoarjo dan Persiraja Banda Aceh.
Pada babak 8 besar ini PSPS berhasil meraup poin 9 angka.Hasil dari 3 kali menang dan tiga kali kalah. Fava Sheva dan kawan-kawan finish diperingkat kedua grup X dan berhak berlaga ke babak play off promosi kontra Persijap Jepara yang menjadi runner up grup Y.
Namun sayang, penantian 12 tahun PSPS untuk berlaga di kasta tertinggi harus pupus. Karena pada partai perebutan satu tiket promosi ke liga 1 musim depan harus menelan pil pahit di Stadion Gelora Bumi Kartini . PSPS menyerah 0-1 dari berjuluk Laskar Kalinyamat lewat gol pemain belakang Persijap Leo Lelis menit ke 85.
Kendati gagal naik kasta, tim PSPS Pekanbaru besutan Aji Santoso tetap bertahan di liga 2 musim depan telah menjelma menjadi tim , kebanggaan masyarakat Riau Karena setiap laganya selalu dinantikan seluruh suporter setia. Terbukti selama berlaga di Stadion Kaharuddin Nasution mencapai angka 94 ribu penonton serta nonton bareng saat bermain tandang. antusiasme penonton di Bumi Lancang Kuning Riau sudah lebih satu dasa warsa tidak melihat annimo masyarakat yang begitu tinggi untuk melihat dan mendengar kabar baik setiap PSPS berlaga baik du kandang maupun tandang.
Banyak asa terhadap Askar Bertuah. Musim depan, Stadion Kaharuddin Nasution bakal lebih bergemuruh lagi oleh riuh sorakan pendukung, diseluruh tribun baik utara, selatan, barat dan timur.
33 Gol PSPS Musim Ini Dicetak 10 Pemain
PSPS musim ini bersama pelatih Aji Santoso berhasil memberikan warna di kompetisi kasta kedua Pegadaian Liga 2 Indonesia. Total dari 23 laga Askar Bertuah berhasil mencetak 33 gol.
Ke-33 gol PSPS ini dicetak 10 pemain. Yakni, Ilham Fathoni 8 gol, Jhon Edi Mena Perez 6 gol sama dengan Omid Popalzay yang sudah berbaju PSIM Jogjakarta. Lalu ada nama legiun asing asal Jepang yang masuk saat putaran kedua Noriki Akada dengan torehan 3 gol. Kemudian masing-masing dua gol dari Fitra Ridwan, Asir Azis, dan Arsan Makarim yang sudah dicoret dari tim saat babak 8 besar.
Kemudian masing-masing satu gol dari Lerby Aliandri, Yudhi Aditya, Iman Faturahmann dan gol bunuh diri saat PSPS menang 4-6 kontra Persikota Tangerang.
Pada putaran pertama PSPS Pekanbaru berhasil meledakkan 15 gol ke gawang lawan. Rinciannya sekitar 1 persen melalui free kick, 4 gol atau 27 persen melalui counter attack, kemudian melalui kombinasi play 10 gol atau sekitar 66 persen.
Pada putaran pertama 15 gol PSPS. Dimana 8 gol dihasilkan dikandang dan 7 gol saat tandang. Rinciannya terjadi pada menit 0-15 berjumlah 3 gol, lalu pada menit 16-30 sebanyak 2 gol, menit ke 46-60 sebanyak 2 gol, menit ke 61-75 sebanyak 3 gol dan terbanyak di menit ke 76-90 sebanyak 5 gol.
Kemudian pada putaran pertama PSPS kebobolan sebanyak 8 gol, 7 diantaranya saat tandang dan satu gol di kandang. Gol-gol itu terjadi dalam rentang waktu, 0-15 menit sebanyak satu gol, kemudian 16-30 menit nihil gol. Menit ke 31-45 sebanyak satu gol, lalu menut ke 46-60 sebanyaksebanyak 2 gol, menit ke 61-75 sebanyak 3 gol dan menit ke 76-90 sebanyak 1 gol.
Sementara di putaran kedua PSPS Pekanbaru yang dimanajeri Edward Riansyah berhasil mengemas 12 gol, 8 gol saat tandang dan 4 gol di Rumbai.
Sebanyak 6 gol dicetak melalui kombinasi play, atau persentasenya sekitar 50 persen, sementara melalui free kick dan dan counter attack maaing-nasing 3 gol atau maaing-masing sekitar 25 persen.
Ke-gol ini terjadi saat menit ke 0-15 sebanyak 2 gol, menit ke16-30 sebanyak 1 gol, menit ke 31-45 sebanyak 2 gol dan menit ke 46-60 sebanyak 3 gol, serta menit ke 61-75 dan 76-90 maaing- masing 1 gol.
Permainan nan menawan dan menjanjikan ini juga tertular saat berlaga di babak 8 besar. Pada putaran pertama berhasil mengemas 6 gol, 3 saat tandang dan 3 di kandang . Sementara pada putaran kedua PSPS Pekanbaru cuma berhasil meledakkan 5 gol. Dimana 4gol diantaranya dicetak saat melakoni laga tandang.
PSPS Koleksi 61 Yellow Card dan 4 Red Card
Kompetisi Liga 2 Indonesia musim 2024/2025 sudah berakhir. Perjalanan Askar Bertuah PSPS Pekanbaru selalu memberikan perlawanan yang sengit bagi setiap lawannya.
Selalu tampil figh, bertarung secara ketat sepanjang 2x 45 menit. Tim besutan Aji Santoso selalu tampil ngotot bahkan sampai harus berbuah kartu untuk merebut bola dari penguasaan lawan yang dapat mengancam gawang PSPS.
Musim ini Askar Bertuah membukukan 61 kartu kuning dan 4 kartu merah. Total jumlah tersebut berasal dari 18 pemain. Terbanyak didapatkan pemain belakang Douglas Olivera dan gelandang pengangkut air Faris Adit dengan jumlah 8 kartu, kemudian Ahmad Birrul sebanyak 7 kartu, Aulia Ramadhan 5 kartu, Ilham Fathoni, M Fardan Harahap, Fava Sheva Rustanto, Iman Fathurahman dan Yudhi Aditya masing-masing memperoleh 3 kartu kuning.
Lalu dua kartu kuning dari pemain lokal Ilham Syafri Noor, Noriki Akada dan Monim. Serta masing-masing satu kartu kuning dari, Fitra Ridwan, Maman Abdul Rahman, Muhammad Sadewa, Rian Ramadan dan Athalla Rayhan.
Sementara 4 kartu merah PSPS Pekanbaru didapatkan dari Rian Ramadan, Erlangga Setyo, Iman Faturahmann serta Jhon Edi Mena Perez legiun asing asal Kolombia yang berubah 6 kali larangan bermain di kompetisi.
Aji Santoso Staf Serta 60 Persen Pemain Layak Dipertahankan
Rapor PSPS Pekanbaru musim ini harus menjadi bahan evaluasi bagi manajemen. Secara hasil, kinerja Aji Santoso bersama jajaran staff pelatih dinilai cukup solid dan berhasil mengangkat moral tim. Dari tim yang dianggap sebelah mata menjadi tim yang diperhitungkan musim 2025/2025 mendatang.
Bukan cuma pelatih, dari total jumlah pemain yang ada musim ini sekitar 60 persen pemain masih layak dipertahankan untuk membela panji -panji Askar Bertuah. Tentunya, manajemen bisa melihatnya melalui rapor atau menit bermain para pemain selama 23 pertandingan.
Untuk musim ini Ahmad Birrul Walidain menjadi yang teratas . Pemain berposisi full. Back kanan ini total memainkan 21 dari 23 laga total menjalani laga selama 1697 menit atau sekitar 82 persen.
Posisi kedua bek tengah asal Brasil, Douglas Olivera yang bermain selama 1670 menit dari total 19 kali bermain. Ia merupakan pemain penting dan tak tergantikan, hanya akumulasi kartu yang membuatnya harus absen.
Posisi ketiga ditempati legiun asing asal Kolombia Jhon Edy Mena Perez, dengan total 1505 menit dari 18 laga. Sayang di tiga laga terakhir kontra Persiraja, PSIM dan Persijap ia harus absen, akibat hukuman saat laga melawan Deltras di Stadion Rumbai.
Selanjutnya peringkat ke 4 ada nama gelandang muda, Faris Adit Saputra yang selalu dipercaya menjadi gelandang pengangkut air Askar Bertuah.Total pemain bernomor punggung 6 ini mendapatkan 1447 menit bermain. Lalu menyusul pencetak gol terbanyak PSPS musim ini Ilham Fathoni yang bermain selama 1397 menit.
Peringkat 6-19 ada nama, Muhammad Fardan Harahap (1329 menit), Asir Azis (1265 menit) , Aulia R(1258 menit ), Rudi N Rajak (1174 menit) , Fava Sheva Rustanto (857 menit) , Omid (837 menit), Ilham Syafri Noe (816 menit) , Fitra Ridwan (813 menit), Maman Abdul Rahman (812 menit) , Iman Fathurahman (678 menit), Yudhi Aditya (550 menit) Erlangga Setyo (536 menit), Muhammad Sadewa (419 menit) dan Arsan Makarim (318 menit). Namun 2 pemain Omid Popalzay sudah hengkang ke PSIM Jogjakarta dan Arsan Makarim sudah terlihat di mess PSPS sejak babak 8 besar.
Selain nama -nama tersebut yang layak dipertahankan untuk musim depan, juga ada nama penyerang muda Ahmad Atthala Ar raihan, pemain lokal Riau Ismail Hanafi dan pemain muda Pramudya Trenady.
Sementara untuk Noriki Akada, Deni Monim, Lerby, Alliandri, Kusdeya Hari Yudho, Ilham Qodri dan Dwiki yang masuk sejak putaran kedua dianggap masih belum memuaskan. Terutama Noriki yang diharapkan menjadi pengganti Omid sebagai kreator lini tengah tak mampu memberikan perubahan permainan seperti pemain asal Afganistan yang sudah berlabuh ke PSIM Jogjakarta.
Liga 2 Musim depan kemungkinan akan bergulir pada sekitar bulan Agustus atau September 2025. Rentang waktu ini harus dimanfaatkan manajemen untuk melakukan persiapan termasuk kembali melakukannya perpanjangan kontrak buat Coach Aji Santoso dan seluruh jajaran staf kepelatihan yang sudah habis kontraknya pada Februari 2025 lalu.
Harapan itu masih ada. Bukan saja Curva Nord penguasa tribun Utara dan Asykar Theking di tribun selatan. Penonton di tribun timur dan barat bahkan masyarakat Riau juga akan mendukung PSPS Pekanbaru dengan suara lantang. PSPS adalah Marwah, PSPS adalah Pride (kebanggaan -red) nya Provinsi Riau. ***
#Takkan Melayu Hilang Di Bumi.
#Ayo Bangkit PSPSku Lagi
#Semoga Liga 1 Musim Depan Bukan Mimpi