PP PTMSI Berharap dari Riau Lahir Pelatih Berkompetensi dan Atlet Mempuni

PP PTMSI Berharap dari Riau Lahir Pelatih Berkompetensi dan Atlet Mempuni
Tim penguji pelatih PP PTMSI Sugeng Utomo dan Sekum PP PTMSI Lilik Hanafi foto bersama atlet dan calon pelatih level I ITTF Ruslan dan beberapa penggiat olahraga tenis meja di Provinsi Riau.(celotehriau.com)

CELOTEHRIAU.COM--Prestasi membanggakan cabang olahraga  tidak serta merta dapat dicapai tanpa adanya campur tangan para pelatih.

Dari tangan dingin dan terampil para pelatih, lahir atlet handal dengan segudang prestasi bermunculan dan membawa nama harum daerah.

Terkait ini, Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia ( PP PTMSI) bekerjasama dengan International Tennis Table Federation ( ITTF) memberikan pelatihan terhadap pelatih di Indonesia.Salah satunya Ruslan Pelatih Tenis Meja Provinsi Riau.


Sekretaris Umum PP PTMSI, Lilik Hanafi menyebutkan pelatihan terhadap pelatih bekerjasama dengan ITTF ini merupakan salah satu terobosan yang dilakukan pihaknya, untuk mengangkat prestasi tenis meja di Indonesia.

Lilik menuturkan dengan luasnya Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke, setakat ini baru memiliki empat orang pelatih berlisesnsi Level I ITTF.Mereka Rima Vergianto saat ini menangani timnas NPC Indonesia , Bayu Widi, Haryono Wong (pelatih Asian Games 2018) dan Yopi Warsono.

"Jujur kerjasama dengan ITTF ini memberikan harapan baru bagi perkembangan dunia tenis meja di Tanah Air," kata Lilik saat berbincang dengan Celotehriau.com, Ahad (28/7/2019).

Karena harus disadari untuk mendapatkan pelatih berkomptensi Internsional tidak mudah. Dimana kursus dilakukan dalam dua tahapan.

Tahapan pertama sudah digelar saat Desember 2018 lalu.Yakni teori diruangan, kemudian praktek di hall dan pelatihan tehnik.

"Jadi untuk mendapatkan sertifikat ITTF ini setiap pelatih harus menjalani praktek 30 jam.Dimana 
5 jam harus melatih  atlet disabilitas, kemudian 5 jam harus praktek dengan atlet normal dan dilihat suoervisi dari PP PTMSI," sebutnya.

Nah, terang Lilik kedatangannya ke Riau bersama legenda Tenis Meja Indonesia Sugeng Utomo selaku supervisi PP PTMSI, Ahad (28/7/2019) adalah untuk meninjau praktek yang dilakukan Ruslan pelatih tenis meja Riau.

Dalam pada itu, Soegeng Utomo yang menjadi melakukan supervisi ke Riau mengaku takjub dengan apa yang sudah dilakukan coach Ruslan.

"Tugas saya sebagai supervisi adalah untuk melihat pelatih dalam menerapkan ilmu, .mengorganisasi latihan serta mendesain latihan yang harus dilakukan menghadapi lawan yang berbeda.Hasil pantauan inilah yang akan dilaporkan ke Instruktur ITTF," jelasnya.


Secara umum kata legenda tenis meja Indonesia ini, perkembangan tenis meja di Provinsi Riau cukup menakjubkan.

"Praktek dan objek yang dilatih coach Ruslan bagus.Tinggal mematangkan beberapa hal, seperti jam terbang dan latih tanding," jelasnya.

Harus diakui, untuk cabang tenis meja dominasi Pulau Jawa belum bisa diimbangi Provinsi Riau dalam pengembangan olahraga ini.

"Total ada 600 kompetisi dalam setahun. Tapi Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta masih mendominasi. Saya berharap dengan ilmu yang sudah didapat coach Ruslan bisa mengembangkan talenta-talenta di Riau kedepan," jelasnya.

Senada, karataker PTMSI Riau H Rifayendi mengapresiasi, program kerja yang dilakukan PP PTMSI meningkatkan SDM pelatih di Indonesia.

"Keberadaan pelatih yang berkualitas dan memiliki kompetensi sangat penting bagi perkembangan atlet khususnya olahraga tenis meja.Saya berharap pelatih Riau yang mengikuti kursus pelatih Level I ITTF ini bisa lulus dan membangkitkan batang terendam dunia tenis meja di Bumi Lancang Kuning," tegas mantan ketu REI Provinsi Riau ini.