7 Negara Tolak Sea Games 2021 Ditunda, Keputusan Akhir 24 Juni

7 Negara Tolak Sea Games 2021 Ditunda, Keputusan Akhir 24 Juni

CELOTEH RIAU-- Sebanyak tujuh negara di Asia Tenggara menolak penundaan SEA Games 2021 Vietnam. Keputusan akhir baru akan diumumkan pada Kamis (24/6/2021) mendatang.

SEAGAF Council meeting dipimpin Datok Sri sebagai ketua dan dihadiri semua Ketua dan Sekjen anggota dari masing-masing National Committee Olympic (NOC). Datok Sri berbicara mengenai usul pemerintah Vietnam untuk menunda SEA Games 2021 karena peningkatan kasus Covid-19 di ASEAN dan mereka mengusulkan SEA Games ditunda ke 2022 atau 2027.

"Masing-masing NOC menyatakan pendapat. Rata-rata negara ASEAN vaksin rate-nya sudah naik, sehingga dianggap berpendapat terlalu dini untuk memutuskan penundaan sekarang kalau dilihat dari perkembangan Covid-19," kata Sekjen NOC Indonesia Ferry Kono kepada CNNIndonesia.com, Rabu (9/6).

"Sebanyak tujuh NOC menyatakan tidak setuju terhadap penundaan kaitannya dengan konsentrasi biaya. Sebab masing-masing negara anggarannya sudah ada, atlet sudah berlatih dan pada 2022 agendanya sudah padat termasuk Asian Games, Islamic Solidarity Games, dan Commonwealth Games," sambungnya.

Dijelaskan Ferry, tujuh negara yang menolak penundaan SEA Games 2021 yakni, Brunei Darussalam, Kamboja, Malaysia, Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Sedangkan Laos menyetujui penundaan SEA Games karena  memahami kondisi yang ada.

"Sikap kita [Indonesia] jelas menolak untuk SEA Games ditunda karena atlet sudah dipersiapkan uang negaranya, sudah mulai diserap dan kita tidak punya cadangan biaya untuk tahun depan karena tahun depan ada banyak event. Jadi konsentrasi anggaran dan cabor sudah ke masing-masing event di 2022. Kamboja sebagai tuan rumah SEA Games 2023 juga sangat tidak diuntungkan kalau digeser ke 2022. Khususnya skala persiapan mereka," imbuhnya.

Myanmar juga menyatakan tidak masalah jika SEA Games 2021 ditunda karena situasi politik negara tersebut yang sedang tidak stabil ditambah kasus positif Covid-19 yang tinggi. Sedangkan Timor Leste mendukung penundaan dengan alasan kesulitan tidak ada pesawat.

"NOC Vietnam berdasarkan tujuh suara yang menolak itu akan mencoba bicara dengan pemerintah Vietnam. Hasilnya apapun itu akan dirapatkan kembali pada tanggal 24 Juni. Jadi saat itu sudah akan ada keputusannya," ujarnya.


Lanjut Ferry Kono, anggota SEAGAF yakni negara-negara ASEAN menyebut akan membantu mencari solusi atas persoalan yang dialami Vietnam jika keputusan berujung penundaan.

"SEAGAF akan bantu tergantung isunya nanti. Apabila isunya nanti soal vaksin, kami akan bantu Vietnam dapat kuota vaksin lebih banyak. Sama seperti IOC akan bantu negara yang belum vaksin, SEAGAF posisinya akan seperti itu. Kalau isunya venue belum siap, kami kasih solusi untuk mengurangi jumlah pertandingan sesuai dengan venue yang siap. Karena saat ini beberapa pembangunan venue di Vietnam baru terhenti karena di wilayah itu Covid-19 nya tinggi," jelas Ferry Kono.