UAS: Umat Muslim Jangan Terpancing dan Membalas Aksi Terorisme di Selandia Baru

UAS: Umat Muslim Jangan Terpancing dan Membalas Aksi Terorisme di Selandia Baru
Ustaz Abdul Somad
PEKANBARU (CELOTEHRIAU.COM) - Ustaz Abdul Somad (UAS) mengutuk keras penembakan membabi-buta di dua masjid di Deans Ave dan Linwood, Christchurch, Selandia Baru. Sejumlah pelaku menembaki secara brutal puluhan orang di dua rumah ibadah yang sedang melaksanakan shalat Jumat.
 
UAS berdoa semoga para korban dimasukkan ke dalam surga-Nya, serta segenap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

Lebih lanjut, mubaligh tersebut menegaskan, para pelaku merupakan teroris yang sesungguhnya. Berbagai pemberitaan sementara ini masih "malu-malu" menyebut mereka pelaku kriminal yang bersenjata api (gunmen). Hal itu mengindikasikan ketidakjujuran.

"Barat tidak pernah jujur. The real terrorist ini hanya disebut gunmen. Maka (dengan adanya kejadian ini) itulah cara Allah membuka mata para penyembah Barat. Masihkah berkelit?" kata Ustaz Abdul Somad.

Bagaimanapun kejinya aksi para pelaku, UAS berharap kaum Muslimin tidak lantas membalasnya dengan kekejian serupa. Serahkan pengusutan kepada aparat penegak hukum dan pemerintah setempat.

Apalagi, para pelaku biasanya merupakan segelintir orang di tengah kaumnya. Karena itu, alumnus Universitas al-Azhar (Mesir) itu mengimbau kaum Muslimin agar tidak memberi penilaian generalisasi. Mayoritas masyarakat cenderung masih berpandangan yang berbeda, sehingga tidak menjadikan kekerasan sebagai jawaban final.

"Jangan sweeping dan jangan pukul rata. Tidak semua Barat begitu. Semoga umat Islam senantiasa cerdas," ujar dosen UIN Sultan Syarif Kasim Riau itu.

Beberapa saat setelah kejadian penembakan itu, kepolisian Selandia Baru telah menangkap empat orang yang diduga sebagai pelaku. Mereka terdiri atas tiga pria dan seorang perempuan. Kendati demikian, juru bicara kepolisian di sana menekankan, tidak menutup kemungkinan akan ada pelaku lainnya yang ditangkap.

Aksi penembakan di dua masjid di Christchurch terjadi saat umat Muslim di sana menunaikan shalat Jumat. Terdapat ratusan orang di dalam masjid, enam di antaranya adalah warga negara Indonesia (WNI).

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Selendia Baru dilaporkan telah berhasil menghubungi tiga WNI. Namun, tiga WNI lainnya belum diketahui kabarnya.

Berita Lainnya

Index