PEKANBARU, celotehriau com-- Babinsa Kelurahan Kota Tinggi Serka TM Sihite bersama mahasiswa kuliah kerja nyata (kukerta) Universitas Riau melakukan pembuatan biopori, Rabu (3/8/2022).
Serka TM Sihite menuturkan biopori disebut dengan lubang resapan biopori merupakan lubang yang dibuat tegak lurus ke dalam tanah. Lubang ini memiliki diameter antara 10-30 cm dan tidak memiliki muka air tanah dangkal.
"Ada empat manfaat pembuatan biopori.Pertama mengurangi sampah organik, menyuburkan tanah, mencegah banjir dan mempengaruhi jumlah air tanah," kata Sihite.
Ya, pembuatan lubang resapan biopori dapat mengurangi sampah organik dari rumah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Karena, ketika membuat lubang, salah satu proses yang harus dilakukan adalah memasukkan sampah organik.
"Selain mengurangi sampah organik yang akan dibuang ke TPA, pembuatan biopori juga akan membuat masyarakat biasa memilah antara sampah organik dan anorganik," kata Sihite.
Kemudian kata Sihite, biopori dapat menyuburkan tanah, pasalnya ketika memasukkan sampah organik ke dalam lubang, akan terjadi proses biologis yang akan menjadikan sampah tersebut menjadi pupuk kompos.
" Dengan terbentuknya pupuk kompos di dalam lubang, tentu akan membuat tanah menjadi lebih subur," terangnya.
Begitupun saat hujan bisa menyerap air ke tanah.Dengan membuat lubang resapan biopori, dapat membantu air untuk segera masuk ke dalam tanah. Selain itu, sampah organik yang ada di dalam lubang merupakan makanan dari cacing tanah.
"Cacing yang masuk ke dalam lubang akan membuat terowongan-terowongan kecil di dalam tanah ketika menuju ke lubang yang berisi sampah organik. Hal ini tentu akan membuat air lebih cepat meresap ke dalam tanah."
"Terowongan-terowongan kecil yang dibuat oleh cacing tanah akan meningkatkan luas permukaan tanah. Hal ini tentu akan membuat kapasitas tanah untuk menampung air menjadi meningkat. Bahkan, lubang resapan biopori ini mampu meningkatkan luas bidang resapan menjadi 40 kali lipat."
"Lokasi pembuatan biopori sebaiknya dilakukan pada area terbuka yang akan terkena air hujan. Seperti yang kami lakukan hari ini di halaman rumah, sekitar pepohonan," jelasnya.
Serka TM Sihite juga memberikan tips dan langkah -langkah pembuatan biopori .Ada enam item, pertama menentukan lokasi tempat pembuatan. Keduasiram tanah yang akan dijadikan sebagai tempat pembuatan biopori dengan air agar tanah menjadi lebih lunak dan mudah untuk dilubangi.
Ketiga lubangi tanah dengan menggunakan bor tanah, usahakan buat yang tegak lurus.Buat lubang dengan kedalaman kurang lebih 1 meter dengan diameter 10-30 cm.
Keempat lapisi lubang menggunakan pipa PVC yang ukurannya sama dengan diameter lubang.Dan kelima isi lubang dengan sampah organik seperti daun, rumput, kulit buah-buahan, dan sampah yang berasal dari tanaman lainnya. Terakhir tutup lubang menggunakan kawat besi, atau bisa juga memakai tutup pipa PVC yang sudah dilubangi terlebih dahulu.
Mahasiswa dan masyarakat terlihat antusias melakukan pembuatan biopori. "Semoga apa yang babinsa dan mahasiswa kukerta Unri buat ini bermanfaat untuk masyarakat," tegasnya.
Wahyuni salahsatu warga kelurahan Kota Tinggi mengapresiasi pembuatan biopori oleh Babinsa dan mahasiswa kukerta Unri. "Terimakasih Babinsa dan mahasiswa selaku generasi penerus bangsa, jika kemaren praktek pembuatan ember tumpuk hari ini mempraktekkan biopori.Semoga bermanfaat untuk kami," tukasnya.(IUD)