SAFARI JURNALISTIK PWI RIAU 2023, Dari Silaturahmi, Wisata Sejarah Melihat Surga Bawah Laut Pulau Rubiah dan Titik Nol 

SAFARI JURNALISTIK PWI RIAU 2023, Dari Silaturahmi, Wisata Sejarah Melihat Surga Bawah Laut Pulau Rubiah dan Titik Nol 
Rombongan besar PWI Riau foto bersama di cagar budaya Benteng Anoe Itam Kecamatan Sukajaya Sabang.(ISTIMEWA')

USAI menghadiri Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2023 di Medan Sumatera Utara. Rombongan PWI Riau yang dikomandoi H Zulmansyah Sekedang menggelar Safari Jurnalistik ke Nangroe Aceh Darussalam 10-12 Februari 2023.

Melalui jalur darat rombongan PWI Riau yang berjumlah 94 orang ini tiba di Banda Aceh sebelum Salat Jumat 10 Februari 2023. Rombongan besar ini pun berkesempatan menjalankan salat Jumat di masjid raya Baitur Rahman yang menjadi saksi ganasnya gelombang Tsunami pada 26 Desember 2004 lalu. 

Usai salat Jumat rombongan bergerak ke Pelabuhan Ulee lheue menuju Pulau We, Sabang. Dengan menumpangi Kapal feri Aceh Hebat 2 rombongan PWI Riau memerlukan waktu sekitar 45 menit sampai di pelabuhan Balohan Pulau Weh, Sabang.

Sabang merupakan sebuah kota yang letaknya di bagian Utara Kota Banda Aceh. Kota Sabang ini terletak di Pulau Weh. Weh dalam Bahasa Aceh berarti minggat. Mungkin karena letak pulau ini yang posisinya terpisah dengan pulau Sumatera, maka dari itu dinamakan Pulau Weh.

Rombongan pun langsung menuju ke tempat peristirahatan di Mars Resort di Anoe Itam kecamatan Sukajaya Sabang.

Ba' da Isya rombongan besar PWI Riau dijamu makan malam Pj Walikota Sabang Reza Fahlevi di pendopo rumah dinasnya Jumat (10/2-2023) malam. 

Silaturahmi dengan Pj Walikota Sabang Reza Fahlevi juga merupakan salah satu agenda Safari Jurnalistik PWI Riau, usai menghadiri puncak Hari Pers Nasional 2023 dan HUT ke-77 di Kota Medan, 9 Februari lalu. 

Dalam silaturrahmi itu, PJ Walikota Sabang Reza Pahlevi  turut didampingi Pj Sekda Kota Sabang Andri Nourman, Asisten III Rinaldi Syahputra dan Kabag  Humas Ady Akmal Siddiq. 

Sementara dalam rombongan PWI Riau turut mendampingi Ketua Dewan Kehormatan PWI Riau H Helmi Burman, Sejumlah Wakil Ketua seperti Raja Isyam Azwar, Fithriady Syam, Alzamret Malik dan Kambali, Bendahara Oberlin Marbun, anggota Dewan Penasehat Ridar Hendri dan Said Mustafa Husin serta sejumlah Ketua PWI Kabupaten/Kota se-Riau.

Sabtu (11/2/2023) pagi, rombongan pun mendatangi mendatangi tempat-tempat wisata di Sabang. Salah satu tempat yang ramai didatangi wisatawan adalah Benteng Anoi Itam. 

Lokasinya di kawasan Pantai Anoi Itam, sekitar 12 Km dari pusat Kota Sabang. Benteng yang dibangun Jepang ini terletak di sisi timur, tepatnya di Desa Ujong Kareung, Sukajaya, Sabang.

Benteng ini merupakan tempat penyimpanan senjata bagi armada Jepang.

Memasuki lokasi Benteng Jepang Anoi Itam, rombongan disuguhi pemandangan bukit dengan anak tangga yang berjumlah sekitar 21 anak tangga dan pepohonan yang rindang. Pantai yang indah dan benteng kecil yang berada di bawah kaki bukit membuat elok lokasi wisata bersejarah ini. 

Ketika selesai menaiki anak tangga di kiri jalan setapak yang dilalui rombongan dapat melihat bungker-bungker kecil.

Benteng peninggalan Jepang ini dibangun antara tahun 1942-1945 dan digunakan sebagai tempat berlindung pasukan Jepang. 

Tentara Jepang mendarat di Pulau Weh (Sabang) pada 12 Maret 1942. Para serdadu Negeri Sakura ini lalu menggali terowongan bawah tanah di sepanjang pantai sebagai benteng pertahanan. Namun setelah tiga tahun lebih terlibat Perang Dunia II, mereka takluk dari Pasukan Sekutu dan meninggalkan semua wilayah jajahannya.

Konon dahulu meriam ini mengarah ke laut. Benteng ini salah satu benteng pertahanan Jepang di Nusantara.

Selain pemandangan hamparan laut yang membiru, rombongan pun berkesempatan melihat dari dekat pohon yang sangat langka. Pohon Stigi. 

Kayu Stigi adalah kayu yang banyak masyarakat kenal sebagai kayu dengan kekuatan magis. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang menjulukinya sebagai Raja Kayu bertuah.

Kayu stigi yang berada di Anoe Itam ini mempunyai ciri-ciri keras, kuat dan juga dinamis. Kayu stigi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu stigi laut dan stigi darat.Dan yang berada di Anoe Itam adalah kayu stigi Darat.

Jadi kalau berwisata ke Sabang, tidak melulu hanya menikmati keindahan alam, pantai, ataupun bawah lautnya. Tapi bisa belajar tentang sejarah.

Surga Bawah Laut Pulau Rubiah Sabang 

Puas berswa foto di benteng Jepang, rombongan bertolak ke Pulau Rubiah untuk menikmati wisata bahari.Namun untuk mencapai Pulau Rubiah rombongan harus terlebih dahulu menyebrang menggunakan speed boat dari pantai Iboih.

Dan sebelum menyebrang, rombongan mendapatkan kunjungan mendadak dari Ketua DPRK Sabang dari Partai Aceh Nurdin Muhammad Nurdin. 

Setelah melakukan perbincangan hangat sekitar setengah jam dan melakukan foto bersama. Rombongan PWI Riau menyebrang ke pulau Rubiah dengan menggunakan Speedboat bermuatan 12 orang seharga 250 ribu per boat.

Suasana saat menumpang Speedboat.kemudian foto saat snorkling dengan pemandangan biota laut dan keceriaan rombongan PWI Riau menikmati pantai pulau Rubiah (ISTIMEWA)

Cuma membutuhkan waktu sekitar 5 menit, rombongan pun sampai di Taman Laut Pulau Rubiah.

Pulau cantik yang masih asri dengan luas wilayah sekitar 2.600an Hektar yang terkenal dengan pemandangan alam kerajaan bawah laut nya. Keadaan alam bawah laut yang masih asri dan alami dengan berbagai macam biota laut yang hidup sehingga membuat pengunjung yang datang betah berlama-lama di pulau ini.

Pulau Rubiah dapat dikatakan sebagai tempat surganya taman laut bagi para wisatawan yang hobi menyelam. Nama pulau Rubiah sendiri diambil dari nama seorang yang bernama Cut Nyak Rubiah yang makamnya berada di pulau tersebut.

Diketahui, Pulau Rubiah saat ini merupakan sebuah pulau yang tidak berpenghuni. Namun di pulau ini kita masih menemukan warung- warung kecil yang menjual makanan dan minuman.

Selain untuk sekedar bermain di bersihnya pasir pantai dan menjajal snorkeling menikmati pemandangan indah kerajaan bawah laut pulau ini. Air laut di pulau ini sangat bersih dan jernih. Bahkan pengunjung dengan mudah dapat melihat pemandangan kerajaan bawah laut dari atas permukaan air sampai dengan kedalaman 15 meter.

Saat Snorkeling, pengunjung dengan mudah melihat sekumpulan ikan laut yang berenang di sela-sela terumbu karang yang menyejukan mata. Jenis ikan yang sering ditemukan disini beraneka macam antara lain seperti ikan Bendera, ikan Kepe-kepe, ikan warna, ikan Botana Biru, ikan Sersan, ikan Kerapu, ikan Mayor, kerang, ikan Putri Bali dan masih banyak jenis ikan lainnya yang terdapat di pulau cantik ini.

Untuk menjajal keakraban pengunjung dengan ikan-ikan yang berada di Pulau Rubiah bisa di abadikan dengan kamera. Di Iboih dan Rubiah sudah banyak persewaan peralatan snorkeling dan juga persewaan kamera Underwater seperti Gopro.

 

Wisata ke Titik Nol dan Berswafoto

Pemandangan di sepanjang perjalanan dari Anoe Itam Kecamatan Sukajaya menuju Monumen Kilometer Nol cukup menantang. Lokasi yang dituju berada di dataran tinggi, sehingga banyak melewati tanjakan-tanjakan yang bersisian dengan jurang. Yang lebih menarik lagi, saat melewati hutan banyak kera ekor panjang turun dari pohon dan berkeliaran di sisi jalan

Monumen Kilometer Nol merupakan penanda geografis bagian paling barat Indonesia. Lokasinya di area Hutan Wisata Sabang, Desa Iboih Ujong Ba’u, Kecamatan Sukakarya.

Foto atas, saat Ketua DPRK Sabang mengunjungi rombongan PWI Riau di Iboih sebelum menyebrang ke Pulau Rubiah.(ISTIMEWA)

Bagian utama monumen ini merupakan bangunan menyerupai kubah berwarna putih setinggi 22,5 meter. Di dalamnya terdapat piagam bertuliskan posisi geografis garis Lintang 05° 54′ 21.42″ LU, garis bujur 95° 13′ 00.50″ BT, dan ketinggian 43,6 meter.

Di depan monumen terdapat terdapat tulisan “Kilometer 0 Indonesia” berukuran besar yang biasa dijadikan spot foto oleh pengunjung yang datang. Tak banyak yang bisa dilihat di tempat ini, oleh karenanya berkunjung ke sini menjadi semacam sebuah pencapaian. Ditambah lagi setiap pengunjung bisa membuat sertifikat sebagai tanda bukti pernah menginjakkan kaki di kilometer nol. Biaya pembuatannya  saat hari libur Rp 35.000.(***/IUD)

Berita Lainnya

Index