PEKANBARU - Perbaikan Tugu Selais Tiga Sepadan yang ambruk pada Kamis (24/2/2023) lalu akan memakan waktu yang tidak sebentar. Butuh waktu sekitar satu hingga satu bulan setengah untuk memperbaiki ikon Kota Pekanbaru tersebut hingga bisa kembali berdiri seperti semula.
"Kalau untuk berapa lama waktunya, lama juga lah perbaikannya. Sekitar satu bulan atau satu bulan setengah," ujar Kabid Pertamanan DLHK Kota Pekanbaru Langgeng.
Ia mengatakan lamanya proses perbaikan ini selain karena secara teknis agak susah, juga dikarenakan cuaca yang sering hujan.
"Jadi memang agak susah karena di dalam (tugu Ikan Selais) agak sempit, diatas itu sempit jadi agak lama untuk dilakukan perbaikannya. Selain itu juga kan harus ngecat lagi, terus fiber itukan harus yang panas. Kalau musim mendung ini kan susah keringnya. Jadi faktor cuaca sangat penting dalam perbaikan tugu selais ini," cakapnya.
Sebelumnya Langgeng mengatakan jika tidak ada halangan siang ini pihaknya akan mulai membuat melakukan perbaikan. Tahap awal akan dibangun Scaffolding di sana.
"Jadi perbaikan akan dilakukan di tempat. Makanya kami buat dulu Scaffolding hari ini, siang lah. Karena anggota saat ini sedang di Pengadilan Negeri ada perbaikan taman, jadi situ dulu baru siang ke tugu selais," cakapnya.
Dijelaskan Langgeng, untuk semua alat akan dibawa ke lokasi perbaikan.
"Setelah Scaffolding sudah berdiri, tugu ikan selais itu kita dirikan dulu. Setelah didirikan, di dalamnya itu kita ganti besinya, kita las baru kita perbaiki. Itukan fiber. Itu fiber kan sudah patah, nah itu kita berdirikan baru besinya kita las, setelah sudah berdiri baru ikannya kita sisip pakai fiber lagi. Dan untuk selanjutnya baru dilakukan pengecatan" jelasnya.
Sebagai informasi Tugu Selais Tiga Sepadan yang menjadi salah satu ikon kota Pekanbaru yang berada di Jalan Sudirman tepatnya di depan kantor Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Pekanbaru ambruk, Kamis (23/2/2023).
Tugu Selais Tiga Sepadan ini dibangun di era Kepemimpinan Walikota Pekanbaru, Drs H Herman Abdullah MM.
Peresmiannya pun dilakukan oleh Herman Abdullah pada hari Kamis 14 Juli 2011 lalu. Tugu tersebut berbentuk tiga ekor ikan selais seperti berpelukan.
Ikan yang memiliki nama latin Kryptopterus lais ini merupakan salah satu fauna khas Provinsi Riau .
Tugu Selais ini memiliki makna menggambarkan karakter masyarakat Melayu Provinsi Riau yang hidup dalam kerukunan dan kedamaian serta menanamkan kasih sayang di setiap tindakan dan pergaulannya.
