Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Rusak Diterjang Angin

Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Rusak Diterjang Angin

PEKANBARU - Hujan es yang mengguyur Kota Pekanbaru pada Sabtu (25/3/2023) kemarin membuat satu dari enam payung elektrik Masjid Raya Annur Riau mengalami kerusakan. 

Tiang payung raksasa tersebut bengkok diterjang angin kencang saat hujan es. Atas kondisi itu pekerjaan enam payung dipastikan tidak akan selesai sampai 28 Maret 2023, akhir kesempatan kedua.

"Iya, tiang payung mengalami kerusakan, akibat angin kencang saat hujan es kemarin," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau, M Arief Setiawan melalui Kepala Bidang Cipta Karya, Thomas Larfo Dimiera, Ahad (26/3/2023).

Karena tiang mengalami kerusakan, lanjut Thomas, maka pekerjaan enam payung elektrik Masjid Raya Annur Riau butuh waktu lebih. 

"Jadi besinya bengkok, bukan patah. Itu yang perlu diluruskan. Tapi itu butuh waktu jadinya untuk menyelesaikan pekerjaan," ujarnya. 

Thomas menyampaikan, dengan kejadian tersebut maka pekerjaan payung tidak bisa diselesaikan kontraktor sampai berakhirnya pemberian kesempatan kedua 28 Maret 2023. 

"Kalau kejadiannya seperti ini, tentu tidak bisa kontraktor menyelesaikan sampai kesempatan kedua. Ini kan kejadian luar biasa, karena alam. Jadi harus ada kompensasi untuk rekanan. Yang jelas waktu salat Idul Fitri 1444 Hijriyah itu sudah bisa dipakai," terangnya. 

"Sekarang kondisi payung sudah saya minta untuk dikuncupkan semua. Karena kondisi saat ini kita tidak tau, bahaya takut hujan angin lagi," sambungnya.

Thomas menambahkan, payung elektrik Masjid Raya Annur Riau tersebut memang bukan untuk menahan hujan. Dimana ketika ada hujan seharusnya payung menguncup. 

"Hanya saja kemarin itu settingan nya belum selesai. Jadi ya begitu kondisinya saat hujan es dan angin kencang," pungkasnya. 

Untuk diketahui, proyek payung elektrik Masjid Raya Annur Riau itu dikerjakan oleh PT Bersinar Jestive Mandiri tahun anggaran 2022. 

Namun sampai akhir tahun 2022 pekerjaan tidak rampung. Kemudian  rekanan diberikan kesempatan 50 hari kerja, ternyata proyek senilai Rp42 miliar itu belum juga selesai, dan kontraktor diberikan kesempatan kedua nampaknya juga tidak selesai.

Berita Lainnya

Index