40 UMKM Terpilih di Riau dapat Pelatihan Literasi Digital dari OJK

40 UMKM Terpilih di Riau dapat Pelatihan Literasi Digital dari OJK

PEKANBARU - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau menggelar kegiatan pelatihan literasi digital Onboarding kepada 40 UMKM terpilih. Kegiatan ini juga bekerja sama dengan Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA).

Kepala OJK Riau, Muhamad Lutfi menegaskan kalau pelatihan ini sebagai langkah konkrit dalam rangka pencapaian target KPI Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BWI) tahun 2023.

Muhamad Lutfi menyampaikan selamat dan apresiasi kepada 40 UMKM peserta pelatihan yang terpilih dari total 635 UMKM.

"Sejak dimulai 20 Maret 2023, telah diselenggarakan sebanyak 8 sesi pelatihan, yang diselenggarakan secara hybrid (sesi 1), secara online (sesi 3 sampai 6), dilaksanakan melalui tatap muka untuk sesi 7 dan 8. Selama program Onboarding Ecommerce tersebut, peserta bukan hanya mendapatkan pelatihan, namun juga memperoleh pendampingan, serta mentoring praktik langsung di platform digital," ujar Lutfi.

Adapun materi-materi yang disampaikan dan diajarkan untuk 8 sesi, dengan diantaranya diajarkan mengenai tips membuat packaging produk yang menarik, strategi digital marketing untuk UMKM, serta dongkrak penjualan dengan instagram marketing.

"Ditargetkan dari 40 UMKM peserta, akan dipilih UMKM terbaik untuk diajukan ke ajang pemilihan UMKM Terbaik tingkat nasional," Cakapnya.

Dia berharap, setelah selesai mengikuti program literasi digital eCommerce yang disusun dan diajarkan oleh para profesional e-Commerce tersebut, para UMKM peserta memiliki kecakapan dalam berbisnis di platform digital, sehingga dapat berimbas pada peningkatan nilai penjualan bisnis/usaha.

Tak hanya itu, lebih jauh, kolaborasi Program Gernas BBI-BBWI diharapkan dapat menciptakan dampak multiplikasi ekonomi, meningkatkan penyerapan tenaga kerja, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan mengembangkan industri baru berbasis UMKM/IKM/Artisan di daerah yang berdaya saing nasional maupun internasional.

"Mari sama-sama kita jaga dan tingkatkan kualitas, terus melahirkan kreativitas, membangkitkan gairah masyarakat untuk bangga menggunakan produk dalam negeri, dan produk UMKM dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri mengalahkan konsumsi produk impor." harapnya

Sementara itu, Indra Mashuri selaku Pemeriksa Pelaksana Industri Perwakilan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Riau juga mengapresiasi peserta pelatihan yang telah terpilih, karena menurutnya ada begitu banyak yang mengikuti pelatihan ini, namun tak semuanya punya kesempatan untuk sampai di tahap ini.

Dia pun berpesan agar para peserta bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menimba ilmu sebanyak mungkin dan setelahnya bisa mengaplikasikan ilmu tersebut dalam bisnis yang dijalankan.

Di sisi lain, Vriania Indriasari selaku VP Goverment dan Institutional Coordination idEA juga sangat menyambut baik pelaksanaan program Gernas BBI dan BWI.

"Gerakan ini efektif untuk mendorong para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk bisa memanfaatkan dan mengembangkan usahanya di platform digital," ujar Vriania.

Hal itu dilihat dari semakin meningkatkan UMKM yang bergabung dan masuk ke ekosistem platform digital setelah mengikuti Gerakan Nasional BBI.

Ditambahkannya, hingga 2024 gerakan nasional BBI ditargetkan bisa mengajak 30 juta UMKM masuk ke dalam ekosistem platform digital. Artinya masih ada sekitar 9 juta pelaku UMKM yang perlu digaet sehingga target tersebut tercapai selama dua tahun ke depan.

Ia berharap jika nantinya Gerakan Nasional BBI berhasil mencapai target di 2024, maka gerakan ini bisa dapat terus berlanjut. Karena menurutnya dalam setiap pelaksanaan Gerakan Nasional BBI di tiap provinsi, selalu terdapat peningkatan pendapatan oleh pelaku UMKM.

Terutama sejak setiap platform digital memiliki halaman khusus untuk produk-produk lokal buatan UMKM demi mendukung Gerakan Nasional BBI, peningkatan itu terus terlihat.

Berita Lainnya

Index