Resmikan Program KKBPK, Walikota Pekanbaru Ajak Masyarakat Membangun Ketahanan Keluarga

Resmikan Program KKBPK, Walikota Pekanbaru Ajak Masyarakat Membangun Ketahanan Keluarga
Walikota Pekanbaru, Firdaus didampingi Pj Setdaprov Riau, Ahmad Syah Harrofie.

PEKANBARU - Warga Pekanbaru diajak membangun ketahanan melalui program keluarga berencana (KB). Kegiatan ini disinergikan dengan program-program pemberdayaan.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus usai meresmikan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Kesehatan (KKBPK) di Rumah Sakit Madani, Rabu (4/9/2019), mengatakan, pencanangan KKBPK TNI-Polri ini guna membangun ketahanan keluarga dalam satu tim yang padu. KKBPK membuat program ketahanan keluarga dengan label Kampung KB.

"Kegiatan ini kami sinergikan dengan program-program pemberdayaan. Makanya dibutuhkan tim yang padu," ujarnya.

Makanya dalam menjalankan program KKBPK, TNI-Polri dan masyarakat harus mampu membangun tim yang kuat. Tanpa keterlibatan masyarakat, maka program ini tidak akan sukses. 

Kesempatan yang sama, Penjabat Sekretaris Daerah Pemprov Riau Ahmad Syah Harrofie mengatakan, Pemprov Riau mendukung program KKBPK. Program ini bertujuan untuk membentuk ketahanan keluarga. Ketahanan keluarga dimulai dari masing-masing individu dan keluarga untuk menuju Riau Sehat, Indonesia Unggul ke depannya.

Pembangunan di bidang kependudukan keluarga berencana dan keluarga dimaksudkan untuk mengatasi masalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Jumlah penduduk yang besar mempunyai dampak pada hasil usaha pembangunan. Dengan jumlah penduduk yang besar tersebut, apabila berkualitas dan akan menjadi modal pembangunan yang besar dan akan sangat menguntungkan bagi usaha-usaha pembangunan di segala bidang.

"Pertumbuhan penduduk yang masih tinggi di Provinsi Riau saat ini diharapkan menjadi satu modal bagi kita. Laju pertumbuhan penduduk Riau rata-rata usia subur melahirkan 2,9 anak. Berarti rata-rata satu keluarga memiliki tiga anak," ungkap Harrofie.

Secara nasional, rata-rata usia subur melahirkan 2,4 anak. Jadi, tingkat kelahiran anak lebih tinggi di Riau ini. 

"TNI dan Polri mempunyai peran dalam menggerakkan masyarakat melalui Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dalam memberikan pelayanan. Sukses keluarga berencana dan kesehatan tidak terlepas juga dari dukungan organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat, dan alim ulama," pungkasnya. (ADVERTORIAL)

Berita Lainnya

Index