Pekanbaru Tuan Rumah Rembug Nasional KTNA Expo 2019

Pekanbaru Tuan Rumah Rembug Nasional KTNA Expo 2019
PEKANBARU - Kota Pekanbaru menjadi tuan rumah pertemuan nasional Rembug Utama dan Expo Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke- 48, tahun 2019. Berlangsung sejak 21- 25 September, di Balai Serindit Gubernuran, diikuti pengurus nasional, propinsi dan kabupaten/kota, pendamping kabupaten/kota beserta kepala OPD terkait.
 
Salah satu agenda yang dilaksanakan adalah kunjungan (field trip) di Kelurahan Agrowisata di Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Untuk memastikan kesiapan acara, Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT, sudah meninjau langsung ke lokasi jauh hari sebelum pelaksanaan acara dimulai tepatnya pada Kamis (15/9/2019) kemarin.
 
Staf Ahli Menteri Pertanian, Sam Herodian (baju putih) saat menerima melon hasil produk pertanian dari petani Kelurahan Agrowisata, Rumbai, Pekanbaru.
 

"Saat ini sudah dilakukan persiapan. Bahkan persiapan sudah mencapai 70 persen," jelas Firdaus usai melihat kesiapan panitia, waktu itu.

Menurut Wako, luas lahan yang ada di sana mencapai 20 hektare, namun baru tergarap sekitar 10 hektare. Ada sejumlah jenis buah-buahan yang dibudidayakan di lahan agrowisata tersebut. Buah tersebut di antaranya melon, pepaya, ubi, serta komoditi lain. Dia juga mendorong anak muda bisa mengembangkan sektor pertanian, agar turut membuka lapangan kerja di Kota Pekanbaru. Caranya dengan berinovasi.

"Kita bisa membuktikan bahwa dengan lahan terbatas, kualitas pertanian di Pekanbaru ternyata bisa bersaing. Apalagi saat ini ada inovasi dan penerapan teknologi," jelasnya.

Firdaus, berharap, pertemuan nasional KTNA, bisa memotivasi para anak muda untuk berinovasi. Apalagi salah satu sektor penunjang dalam pembangunan di Kota Pekanbaru adalah pertanian.

"Kita berharap agar agrowisata ini bisa menjadi peluang usaha dan obyek wisata baru di Pekanbaru," kata Wako.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, diwakili Staf Ahli Menteri Pertanian, Sam Herodian, saat melakukan peninjauan lahan serta hasil perkebunan di Kelurahan Agrowisata, dalam agenda KTNA, mengatakan, pihaknya terus mendorong para petani agar tidak mengelola lahan dengan cara membakar.

"Pak Menteri memperhatikan kondisi Karhutla ini, beliau sangat prihatin. Sehingga kita siapkan teknologinya, supaya para petani, bisa menyiapkan lahannya dengan cara tidak membakar," kata Sam.

Selain di Riau katanya, teknologi olah tanah tanpa bakar, juga sudah diterapkan di beberapa daerah lainnya di Indonesia. Seperti Sumsel, Sulsel, dan Kalsel.

"Teknologi tanpa membakar, menggunakan mekanisasi. Pembukaan lahan, bisa dengan tractor, baja piring, kita rotasi, menggunakan dekomposer, setelah siap bisa langsung ditanam benihnya," kata dia.

Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi, dalam kata sambutan saat pembukaan acara Rembug Utama dan Expo KTNA, di gedung balai serindit, gubernuran, mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta rombongan pengurus yang telah hadir di Kota Pekanbaru, Ibu Kota Provinsi Riau.

Di Pekanbaru, kata Ayat, terdapat tiga kecamatan dengan lahan pertanian dan nelayan yang maksimal. Diantaranya, Kecamatan Tenayan Raya, Rubai dan Runbai Pesisir. Ada sebagian kecil di Kecamatan Marpoyan dan Bukit Raya dan Payung Sekaki. Untuk pertanian dan nelayan di Pekanbaru memanhg masih terdapat persoalan terkait lahan yang sempit.

"Meski demikian kami berharap petani dan nelayan di Pekanbaru bisa sejahtera dengan dukungan terlebih dengan adanya kegiatan Rembug Utama dan Expo ini," kata Ayat.

Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, Winarno Tohir, mewakili Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman, meminta seluruh peserta untuk memanfaatkan momen Rembug dengan sebaik- baiknya, untuk menambah pengetahuan. Dia juga mengucapkan terimakasih kepada pihak Pemrov Riau dan Pekanbaru, atas kerja keras sehingga acara bisa berjalan dengan lancar.

"Terimakasih saya sampaikan kepada seluruh masyarakat Riau yang telah menyiapkan acara ini, saya minta semua untuk memanfaatkabn momen ini dengan sebaiak- baiknya. Untuk menambah ilmu pengetahuan," singkat dia.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Pekanbaru, Syahmanar S. Umar sebelumnya mengatakan, acara bertemakan ‘Memaksimalkan Kuantitas dan Kualitas Produk Pangan Lokal Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia’. KTNA, kata dia, merupakan organisasi independen yang mengayomi kelompok-kelompok tani dan nelayan Indonesia yang beranggotakan kurang lebih dari 5 juta orang se- Indonesia.

"Untuk pelaksanaan Rembug dan Expo KTNA Nasional telah dibentuk kepanitiaan melalui SK Walikota Nomor 51 Tahun 2019 Tanggal 11 Maret 2019. Untuk Exponya dilaksanakan di Halaman Masjid Agung An-Nur Kota Pekanbaru," tutupnya. (ADVERTORIAL)

Berita Lainnya

Index