Dinkes Pekanbaru Imbau Masyarakat Waspadai Penyakit DBD

Dinkes Pekanbaru Imbau Masyarakat Waspadai Penyakit DBD
Plt Kadiskes Pekanbaru, M Amin.

PEKANBARU - Masyatakat harus waspadai penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru. Ada lima pasien yang meninggal dunia setelah mengidap DBD.

Mereka meninggal dunia pada rentang awal tahun hingga November 2019. Banyak dari pasien DBD meninggal dunia karena terlambat mendapat penanganan medis. 

"Kami mengimbau kepada masyarakat, agar keluarga yang terindikasi DBD langsung diberi perawatan medis," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Muhammad Amin.

Selama hampir sebelas bulan ini ada ratusan warga jadi pasien DBD di Kota Pekanbaru. Jumlah pasien DBD saat ini mencapai 365 orang.

Ada penurunan jumlah pasien DBD di Kota Pekanbaru dibanding tahun 2018 silam. Saat itu jumlah pasien DBD mencapai 600 orang.

Amin mengajak masyarakat untuk waspada terhadap penyebaran DBD. Pihaknya langsung memantau lingkungan dari pasien DBD.

Ada pasien yang tinggal di kawasan banyak genangan air. Kondisi ini mempermudah jentik nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak.

Pihaknya berencana membentuk tim baru dalam penanganan DBD yang melibatkan seluruh instansi terkait. Mereka juga mengoptimalkan penanganan DBD di puskesmas. 

Dinas sudah ambil tindakan setelah mendapati pasien DBD. Mereka langsung melakukan fogging yang fokus di rumah penderita DBD dengan radius 200 meter.

Amin menganjurkan kepada masyarakat setempat agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Caranya dengan gotong royong bersama.

Masyarakat juga harus menerapkan 3 M yakni menguras bak penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur barang bekas. Lalu melakukan  pemberantasan sarang nyamuk.

Masyarakat harus mewaspadai genangan air yang ada di bak kamar mandi, penampungan air, air pembuangan kulkas, pot bunga hingga dispenser air minum. Begitu juga barang bekas di sekitar rumah yang bisa jadi tempat air menggenang. 

Berita Lainnya

Index