Riau Tak Jadi Daerah Strategis Pembangunan 2021, Syahrul Aidi Kecewa Terhadap Kemenhub

Riau Tak Jadi Daerah Strategis Pembangunan 2021, Syahrul Aidi Kecewa Terhadap Kemenhub
Syahrul Aidi

PEKANBARU - H Syahrul Aidi Maazat Lc Anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Riau ungkapkan kekecewaan besar karena tidak dijadikannya Provinsi Riau sebagai daerah strategis pembangunan 2021 oleh Kementerian Perhubungan. Padahal, kontribusi Riau sangat besar.

"Saya ingin sampaikan ke pak menteri, ternyata Riau ini tidak menjadi perhatian bagi Kementerian Perhubungan. Kontribusi Riau untuk Indonesia cukup besar. Tetapi nyatanya dalam Rancangan Kerja Pemerintah dan Rencana Kerja Anggaran ini saya tidak menemukan kata Riau. Tidak ada program strategis di Riau dari Kementerian Perhubungan," kata Syahrul Aidi saat melaksanakan rapat dengar pendapat antara Komisi V DPR RI dengan Kementerian Perhubungan.

Dalam siaran pers Syahrul Aidi juga menyampaikan bahwa ia merasa kontribusi Riau tidak dianggap selama ini untuk kepentingan nasional. Hal itu terungkap ketika dia tidak menemukan satu kata pun yang menyebut Riau dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk tahun anggaran 2021.

Untuk menjelaskan tentang kondisi Riau, Syahrul Aidi menyampaikan bahwa ada beberapa program strategis yang bisa diakomodir oleh Kemenhub. Program strategis itu dia yakini akan membantu dalam menunjang pembangunan nasional di wilayah barat Indonesia.

"Di Riau potensi wisata juga tidak kalah bagus. Riau punya wisata Bono di Pelalawan, bono itu hanya ada dua di dunia ini, Bupati Pelalawan juga telah mengajukan pembangunan pelabuhan Sokoi yang akan menguhubungkan Pelalawan dengan Batam dan Singapura," jelas Syahrul Aidi.

Dia juga menyebut bahwa Kota Pekanbaru sudah menjadi magnet pembangunan di Sumatera, Pemerintah Kota Pekanbaru juga telah melakukan penyediaan tanah untuk membangun terminal barang.

Kemudian, juga ditambahkannya tentang peningkatan kapasitas pelabuhan Dumai - Melaka, dimana diketahui bahwa ada rencana pemerintah untuk membangun jalan tol dari Melaka menuju Dumai. Peningkatan ini dirasa penting untuk mendorong keinginan masyarakat Asia Tenggara untuk datang berkunjung melalui jalur darat yakni jalur Dumai-Melaka kedepannya.

"Permasalahan relokasi bandara Sultan Syarif Kasim II, bandara ini dapat diketahui saat ini berada di tengah-tengah kota dan tergabung dengan angkatan udara, Gubernur Riau dan masyarakat Riau meminta agar bandara SSK ini direlokasi, dan Kemenhub pernah melakukan kajian, dan saya tidak melihat disini ada di rencana di 2021, tahapan perencananaan pun tidak." tegasnya.

Syahrul Aidi juga menyampaikan ke Menhub tentang Embarkasi haji yang jadi issue pembangunan. Dia meminta keberangkatan haji itu tidak perlu melewati Batam, tapi langsung dari Riau ke Mekkah. Dia meminta agar adanya penambahan kapasitas di Bandara Sultan Syarif Kasim II. 

"Saya berharap kepada pak Menteri beserta jajarannya agar dapat memperhatikan dan mempertimbangkan keberadaan saya di Komisi V untuk bisa ditampung aspirasinya." tutupnya.

Berita Lainnya

Index