Tol Langit Jokowi Disebut Belum Jangkau Internet RI Timur

Tol Langit Jokowi Disebut Belum Jangkau Internet RI Timur

CELOTEH RIAU--Utilisasi Palapa Ring Timur yang menjangkau wilayah NTT, Maluku, Papua Barat dan Papua masih rendah meski konstruksi yang juga dikenal dengan proyek 'Tol Langit' Joko Widodo itu telah diselesaikan pada Oktober 2019.

Hal ini mengakibatkan kehadiran Palapa Ring Timur belum juga memberikan akses internet yang layak bagi masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah masih minimnya peran penyedia layanan telekomunikasi.

"Kurangnya peran penyedia layanan telekomunikasi. Perlu dipahami bahwa Palapa Ring Timur hanyalah penyedia backbone serat optik, namun guna menghadirkan akses internet cepat bagi masyarakat dibutuhkan peran operator telekomunikasi," kata VP Field Operation PT. Palapa Timur Telematika, Radiws Darwan dalam keterangan resmi, Senin (28/9).

Radiws mengatakan kebanyakan operator yang ada di Indonesia memiliki banyak pertimbangan sebelum masuk ke suatu area komersil baru, misalnya jumlah populasi penduduk, potensi pengguna data, potensi ekonomi daerah, skala ekonomi masyarakat, dan nilai strategis suatu wilayah.


PT. Palapa Timur Telematika melaporkan hingga September 2020 total utilisasi dari ke 9 proyek di Palapa Ring Timur telah mencapai 14 persen untuk utilisasi Fiber Optic dan 45 persen untuk utilisasi microwave. Proyek ini mencakup proyek 9 hingga proyek 17.

Radiws juga mengatakan operator juga melihat kesenjangan jumlah penduduk yang cukup tinggi antar wilayah yang dilewati serat optik Palapa Ring Timur ini.

Palapa Ring Timur menjangkau wilayah NTT, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Wilayah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal) dengan jumlah penduduk yang sangat sedikit sehingga normal memiliki utilisasi rendah karena memang tidak banyak yang menggunakan internet.

Hal ini berbanding terbalik dengan wilayah di Papua yang ramai penduduk yang masuk kepada Proyek 16 (Jayapura, Elelim, Wamena, Kenyam, Sumohai, Dekai, Oksibil, dan Waropoko), utilisasi telah mencapai 100 persen.

"Saat ini pengoperasian dan pengelolaan jaringan telekomunikasi serat optik Palapa Ring Timur masih terus dilakukan oleh PT Palapa Timur Telematika melalui segala tantangan dan keterbatasan, namun tetap optimis adanya peningkatan utilisasi yang signifikan," kata Radiws.


Radiws juga menjelaskan kerumitan dalam pemeliharaan infrastruktur Palapa Ring Timur ini tidak lepas dari beberapa aspek seperti geografis, keadaan alam, faktor cuaca, bencana alam, hingga vandalisme.

Belum lagi banyak menara yang dibangun berada di lokasi dengan ketinggian 3000 meter yang disebut Radiws membutuhkan usaha lebih besar dalam pemeliharaannya.

Hal ini disebut Radiws tak menjadi kendala bagi tim  Maintenance PT. Palapa Timur Telematika untuk selalu menjaga stabilitas dan pemeliharaan infrastruktur Jaringan Palapa Ring Timur ini.

"Sudah menjadi tanggung jawab kami agar infrastruktur jaringan dapat berjalan dengan optimal namun efisien. Kami menjalin kerjasama dengan operator terpilih untuk dapat memberikan layanan dan solusi akses Internet bagi masyarakat wilayah timur pada umumnya" ujar Radiws.

Berita Lainnya

Index