Samsung Produksi Cipset Snapdragon Baru Pesanan Qualcomm

Samsung Produksi Cipset Snapdragon Baru Pesanan Qualcomm

CELOTEH RIAU---Samsung Electronics telah mencapai kesepakatan dengan Qualcomm Technologies Inc untuk memproduksi prosesor aplikasi seluler berkemampuan 5G yang dirancang untuk smartphone kelas menengah.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, Samsung akan membuat cipset berteknologi 8 nanometer yang dikenal sebagai Snapdragon 750 untuk Qualcomm.

Melansir Korean Investor, belum diketahui nilai kesepakatan antara Samsung dengan Qualcomm. Prosesor yang akan dibuat Samsung itu sama dengan prosesor yang digunakan pada ponsel China, yakni Xiaomi Mi 10 Lite 5G yang diluncurkan pada akhir September 2020.

Dari kerjasama itu, Samsung diprediksi akan menggunakan Snapdragon 750 untuk Galaxy A42 yang akan diluncurkan akhir tahun ini.


Kerjasama Samsung dengan Qualcomm muncul kurang dari sebulan setelah raksasa teknologi Korea Selatan itu mendapatkan kesepakatan dengan Qualcomm senilai US$844 juta atau Rp13 triliun (kurs Rp14.723) untuk membuat cip Snapdragon 875 yang digunakan untuk smartphone 5G kelas atas.

Samsung akan membuat cipset dengan teknologi mutakhir 5 nm menggunakan proses fabrikasi extreme ultraviolet (EUV).

Melansir Gizmo China, Snapdragon 750 akan menggantikan Snapdragon 730 dan juga akan dibuat menggunakan proses 8nm untuk menekan biaya. Meskipun menggunakan proses 8nm yang sama, cipset tersebut diprediksi hadir dengan beberapa peningkatan dari pendahulunya.


Beberapa peningkatan termasuk kinerja CPU, grafik, dan AI yang lebih baik. Modem X52 5G yang tertanam di dalam cip itu juga akan mendukung mmWave dan sub-6 5G.

Memenangkan pesanan Snapdragon 750 adalah nilai tambah bagi Samsung dalam upayanya untuk meningkatkan pangsa pasar bisnis pembuatan cipnya. Menurut TrendForce, Perusahaan Manufaktur Semikonduktor Taiwan (TSMC) adalah pemimpin pasar saat ini dengan pangsa pasar 53,9 persen.

Kemudian diikuti oleh Samsung yang menguasai 17,4 persen pasar. Pangsa pasar Samsung diperkirakan akan naik di atas 20 persen tahun depan.

 

#ekbis

Index

Berita Lainnya

Index