Jaringan 4G di Indonesia Disebut Belum Sampai 90 Persen

Jaringan 4G di Indonesia Disebut Belum Sampai 90 Persen

CELOTEH RIAU-- Satelit milik Indonesia Palapa diklaim sudah mampu meningkatkan konektivitas seluler hingga wilayah terpencil Indonesia. Namun berdasarkan analisis perusahaan analitik mobile Opensignal, ketersediaan 4G di Indonesia belum sampai 90 persen.

Menurut Opensignal, pada kuartal ketiga 2018, hampir seluruh area Indonesia mencatat ketersediaan 4G sebesar 80 persen.

"Dua tahun berikutnya, hampir semua daerah telah mengalami peningkatan secara signifikan dengan perolehan ketersediaan 4G hampir 90 persen," kata Opensignal lewat keterangan tertulis, Kamis (26/11).

Opsensignal membeberkan terdapat 12 daerah di Indonesia yang kini terhubung dengan infrastruktur Palapa Ring. Dalam analisanya, disebutkan bahwa 12 daerah tersebut merasakan peningkatan konektivitas luar biasa di dua tahun terakhir.

"Yakni antara kuartal ketiga 2018 dan 2020 untuk pengalaman kecepatan pengunduhan seluler, pengalaman video dan ketersediaan 4G," tulisnya.

Dengan kondisi ini, maka kesenjangan konektivitas seluler di Jawa dan pulau-pulau terpencil mulai menurun signifikan. Bahkan, disebutkan bahwa di sejumlah pulau terdapat konektivitas yang jauh lebih baik dari wilayah pulau Jawa.

"Faktanya di beberapa kasus, wilayah terpencil bahkan memiliki pengalaman yang lebih baik dari sejumlah wilayah di Jawa. Pengguna di Indonesia merasakan pertumbuhan signifikan dalam Ketersediaan 4G di seluruh daerah," tambahnya.

Menurut klaim Opensignal, daerah terpencil di bagian Timur kini hampir menyamai Ibu Kota dalam hal pengalaman kecepatan pengunduhan. Selama dua tahun terakhir, pengguna di wilayah terpencil di Papua Barat merasakan peningkatan luar biasa dalam.

"Pengalaman Kecepatan Pengunduhan, yakni 87 persen," ungkapnya.

Setelah Papua Barat, kecepatan signifikan diikuti oleh wilayah lain di daerah ibu kota Jakarta dan Kalimantan yang rata-rata merasakan kecepatan pengunduhan 78 persen lebih cepat. Dalam pengalaman video di Papua Barat terdapat peningkatan sebesar 36 persen.

"Angka ini diikuti pengguna yang berlokasi di Banten, Jawa Barat, Kalimantan, serta Maluku yang mengamati peningkatan masing-masing sebesar 30 persen hingga 28 persen dalam kategori ini," tulisnya.

Terakhir, dilaporkan pula bahwa di daerah lain juga mengalami peningkatan sebesar 25 persen hingga 18 persen untuk skor pengalaman video. Dengan level kemajuan ini, penilaian pengalaman video untuk di setiap daerah telah meningkat.

"Dari yang kategori cukup (40-55) menjadi Bagus (55-65) pada skala 100 poin, kecuali untuk pengguna di Jawa Tengah yang terus berada di kategori Cukup," demikian Opensignal.

Sebelumnya, Menkominfo Johnny G. Plate menyatakan 12.548 desa atau kelurahan yang belum menerima sinyal 4G. Dia mengatakan infrastruktur yang telah dibangun saat ini belum menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Saat ini, pasar global sudah mulai fokus pada jaringan yang sudah mendukung konektivitas 5G. Di sisi lain, China sudah meluncurkan satelit 6G yang menjadi pertama di dunia beberapa pekan lalu.

#ekbis

Index

Berita Lainnya

Index