Asus Akan Luncurkan Ponsel Berkapasitas Baterai Jumbo

Asus Akan Luncurkan Ponsel Berkapasitas Baterai Jumbo
Ilustrasi
PEKANBARU (CELOTEHRIAU.COM) -
Asus akan merilis ponsel teranyar di kelas menengah dengan kapasitas baterai yang besar. Rencana ini sekaligus merespons kemunculan Samsung Galaxy M20 yang hadir dengan baterai berkapasitas 5.000 mAh.

Head of Public Relations and E-Marketing Asus Indonesia Muhammad Firman mengatakan untuk saat ini pihaknya masih fokus pada pesaing Zenfone Max Pro M2 yang notabene pesaing Galaxy M20.

"Kemungkinan kita akan hadirkan produk lain di segmen yang ini, tapi sementara Max Pro M2 masih baru, kita akan fokus disitu dulu," ucap Firman usai peluncuran Asus VivoBook Pro F570 di Mal Pacific Place, Jakarta Selatan.

Firman mengatakan baterai berkapasitas besar seperti halnya Zenfone Max Pro M2 dan Galaxy M20 disebut bakal dicari oleh konsumen di Indonesia.

Untuk menghadirkan ponsel dengan baterai sebagai daya pikat utama, Firman mengatakan pihaknya akan membanderol harga Rp3 juta. Alasannya disebut karena tren yang sangat besar ditambah kompetitor yang juga 'meramaikan' kelas serupa.

"Kompetitor juga merilis produk yang hampir sama, karena fokus dan trennya disitu. Ini adalah market yang paling menggeliat sekarang ini selain ponsel premium," imbuhnya.

Agar tidak saling kanibal dengan Zenfone Max Pro M2, Firman mengatakan pihaknya akan melakukan pengembangan lebih lanjut dengan banderol harga tak jauh dari Rp3 juta. "Kita akan kembangkan kemampuannya seperti pembaruan sistem operasi yang baru," ucapnya.

Ponsel gaming
Disamping ponsel mengandalkan baterai jumbo, Firman memastikan ponsel gaming lewat lini Max Pro dan ponsel Republic of Gamers (ROG) akan menjadi fokus bisnis tahun ini.

"Untuk per 2019 dan ke depan kita akan fokus di smartphone yang gaming. Produknya yang Max Pro series dan akan ada ROG phone kita hadirkan," ucapnya.

Berbeda dengan lini Max Pro, Firman mengaku sertifikasi TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) menjadi hal yang cukup rumit bagi ponsel ROG. Oleh karena itu proses sertifikasinya tidak secepat ponsel-ponsel Asus lainnya.

"Kalau yang biasa kita produksi di Batam jadi bisa cepat komponen TKDN-nya cepat dapat yang 30 persen. ROG ini TKDN software jadi masalahnya untuk dapat 30 persennya lebih rumit jadi mungkin agak mundur," ucapnya.

Berita Lainnya

Index