Jabatannya Tidak Diperpanjang Walikota, Kemas: Tolong Wujudkan Mimpi Saya di PDAM Tirta Siak

Jabatannya Tidak Diperpanjang Walikota, Kemas: Tolong Wujudkan Mimpi Saya di PDAM Tirta Siak
Mantan Dirut PDAM Tirta Siak Kota Pekanbaru, Kemas Yusferi saat menyerahkan laporan pertanggungjawaban ke Asisten II Setdako Pekanbaru, El Syabrina.
PEKANBARU - Setelah tujuh tahun menjabat, Walikota Pekanbaru Firdaus memutuskan tidak memperpanjang lagi posisi Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Siak yang dijabat oleh Kemas Yusferi.
 
Terkait hal ini, Mantan Dirut PDAM, Kemas Yusferi saat dikonfirmasi mengungkapkan selama menjabat sebagai Dirut PDAM lebih kurang tujuh tahun telah ia lalui dengan aman dan tenang.
 
“Bisa dibilang hampir tidak ada konflik lah, baik dengan karyawan, kemudian di masyarakat. Pemberitaan di media juga tidak begitu memojokkan PDAM selama ini,” ujarnya.
 
Ia berharap projek yang menjadi mimpi besarnya dapat dilanjutkan dan diwujudkan oleh direktur baru yang nantinya akan menjabat.
 
“Projek ini merupakan mimpi besar, kita ingin mimpi saya ini nantinya ibuk asisten dan direktur yang baru tolong untuk mewujudkan mimpi itu di dalam bisnis plan, yakni menjadikan PDAM itu setara dengan PD (Perusahan Daerah) besar yang sudah maju di kota-kota yang ada di Indonesia,” pintanya.
 
Karena, lanjut Kemas di Riau sendiri menurutnya belum ada contoh, dan kita berharap Pekanbaru itu bisa menjadi ikon berkembangnya perusahaan daerah.
 
“Namun demikian, saya juga punya tugas, saya tetap akan kawal ini dengan memberi dukungan sepanjang Pemerintah Kota dan PDAM masih membutuhkan saya. Karena posisi saya saat ini ada diinvestor di projek ini,” ungkapnya.
 
Saat disinggung apakah ia merasa kecewa dengan keputusan walikota yang tidak memperpanjang jabatannya sebagai Dirut PDAM, Kemas mengatakan secara manusiawi tentu ada rasa kecewa terbesit didalam dirinya.
 
“Secara manusiawi, kecewa tentu iya, karena saya berharap jika saya ikut dalam mendevelop projek ini tentu saya akan mengawal semua. Tapi tidak ada masalah, mungkin pak wali punya pertimbangan lain yang lebih baik, oke kita terima itu,” beber Kemas.
 
Saat ini posisinya sudah diluar, meski demikian Kemas selalu mendukung PDAM, juka Direktur baru nantinya mau menerima gagasan dan ide ide yang ia sampaikan. Hal tersebut menurutnya bisa membantu.
 
“Hambatan-hambatan yang bersifat struktural bisa kita atasi. Yang berat kedepannya dan menjadi tantangan PDAM adalah marketing. Yakni target menambah 1000 persen pelanggan, itu gak mudah,” sebutnya.
 
Namun demikian, ia juga sadar bahwa dirinya sudah tua untuk menjabat Dirut PDAM, karena kedepannya PDAM harus berlari kencang Jadi dibutuhkan pimpinan baru yang lebih energik.
 
“Kalau kinerja biar publik lah yang menilai. Saya pun tetap bersama PDAM mengawal semampu saya. Saya ingatkan PDAM ini lima tahun kedepan berdarah-darah, karena memang butuh energi besar untuk mewujudkan itu,” ungkapnya.
 
Sementara disisi investor, selama delapan tahun mereka berdarah-darah, karena selama itu mereka akan terus mengeluarkan duit dalam projek. Tidak hanya itu saja, marketing itu sangat tergantung komitmen daerah terhadap Perda 9 tahun 2019 tentang SPAM Pekanbaru dan Design teknis yang tepat. Termasuk pengendalian kehilangan air teknis maupun non teknis yang tepat agar akses ke calon pelanggan terkendali melalui scada sistem.
 
“Kalau PDAM yang gak mampu, ya investor pasti akan telungkup, sebaliknya jika investornya gagal PDAM juga akan telungkup. Hal ini untuk menghindari gagal bayar PDAM ke investor,” pungkasnya.

Berita Lainnya

Index