Pemulihan Ekonomi Terancam Gagal, Harga Minyak Dunia Anjlok

Pemulihan Ekonomi Terancam Gagal, Harga Minyak Dunia Anjlok

 ELOTEH RIAU---Harga minyak dunia jatuh pada perdagangan Selasa (13/7) karena kekhawatiran penularan varian baru covid-19 menggagalkan pemulihan ekonomi global.

Beruntung, permintaan bahan bakar minyak (BBM) mulai mendekati tingkat pra-pandemi. Di sisi lain, pasokan minyak yang ketat berhasil menahan harga minyak jatuh lebih dalam.

Mengutip Antara, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September jatuh 39 sen atau 0,5 persen menjadi US$75,16 per barel.

Sedangkan, harga minyak mentah berjangka WTI untuk pengiriman Agustus turun 46 sen atau 0,6 persen menjadi US$74,10 per barel.

Padahal, pada pekan lalu, harga kedua acuan minyak mentah sudah turun 1 persen. Hal ini membuat reli harga minyak mentah terhenti.

"Ini menimbulkan keresahan di pasar tentang pemulihan permintaan minyak. Asia jelas penting. Ini adalah pusat permintaan dan kondisi saat ini adalah kemunduran besar," ujar John Kilduff, Mitra di Again Capital New York.

Penyebaran varian baru covid-19 dan akses yang dinilai tidak setara terhadap vaksin telah mengancam pemulihan ekonomi global.


"Pikiran pedagang sekarang memfokuskan kembali pada penyebaran covid-19 dan kekhawatiran global atas ekspansi varian baru," terang Analis Rystad Energy Louise Dickson.

Organisasi negara-negara pengekspor minyak dan sekutunya, dikenal OPEC+, pun mengabaikan pembicaraan pekan lalu mengenai peningkatan produksi usai Arab Saudi dan Uni Emirat Arab berselisih untuk memperpanjang pakta tersebut.

Analis Ritterbusch dan Associates Houstoun Jim Ritterbusch menuturkan gagalnya pembicaraan tersebut meningkatkan prospek para produsen akan meninggalkan kesepakatan dan memproduksi minyak sesuka hati mereka.

"Semakin lama kebuntuan, semakin besar kemungkinan beberapa pelemahan harga berlanjut. Saat ini, kami masih mengantisipasi beberapa pergerakan dengan rencana OPEC+ untuk mengabaikan kuota produksi 2022," jelasnya.

#ekbis

Index

Berita Lainnya

Index