Angka Penjualan Xpander Terus Meningkat Ditengah Gempuran Kompetitor

Angka Penjualan Xpander Terus Meningkat Ditengah Gempuran Kompetitor

PEKANBARU (CELOTEHRIAU) ??Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mencatat keuntungan di tengah kedatangan MPV 'kembar' Avanza-Xenia baru. Penjualan wholesales (dari pabrik ke dealer) Xpander pada Januari 2019 sebanyak 5.708 unit atau naik 48 persen dibanding Desember 2018.

Klaim Mitsubishi, selama periode tersebut Xpander berhasil menjadi pemimpin pasar kelas Low Multi Purpose Vehicle (MPV). Xpander juga sekaligus menjadi kontributor terbesar atau lebih dari 48 persen dari penjualan nasional Mitsubishi.

"Kami melihat pertumbuhan angka penjualan pada Januari 2019 sebagai sinyal positif kondisi pasar terutama untuk model Xpander," kata Direktur Penjualan dan Pemasaran PT MMKSI Irwan Kuncoro.

Irwan menilai Xpander mampu bertahan di tengah 'gempuran' kompetitor yang meluncurkan penyegaran produk sejenis di awal 2019.

Sementara Toyota Avanza model baru disebut meraih inden lebih dari 14 ribu unit sejak diluncurkan pada 15 Januari. Angka tersebut melebihi ekspektasi PT Toyota-Astra Motor (TAM) yang menargetkan penjualan wholesales Avanza baru di kisaran 7.000-7.500 unit per bulan.

Toyota Avanza diproduksi di pabrik Daihatsu, Karawang, Jawa Barat, yang juga menjadi tempat kelahiran 'kembarannya', Xenia. Kapasitas produksi pabrik disebut belum maksimal sehingga potensi menyebabkan lebih panjang masa inden Avanza.

"Kasihan ya, kurang tuk menuhipesanan. Inden Avanza sekarang rata-rata satu hingga 1,5 bulan," ucap Executive General Manager TAM Fransiscus Soerjopranoto.

Pria akrab disapa Soerjo itu melanjutkan walau banjir pesanan Avanza, namun penjualan mobil Toyota secara keseluruhan dirasa kurang sempurna. Menurutnya ada beberapa faktor yang menyebabkan perlambatan permintaan.

"Januari melambat ya, Februari juga kutang begitu bagus. Kalau saya bilang ada beberapa faktor, dari luar otomotif, kelihatannya orang masih wait and see situasi Pilpres. Kalau dari dalam otomotif, banyaknya pilihan baru menjadikan persaingan antar merek semakin ketat," tutup Soerjo.

Berita Lainnya

Index