Tiga Warga Diperiksa Penyidik Satreskrim Pekanbaru

Tiga Warga Diperiksa Penyidik Satreskrim Pekanbaru

PEKANBARU - Tiga warga di Jalan Irkab, RT02/RW05, Kelurahan Sidomulyo Timur, Marpoyan Damai, Pekanbaru diperiksa Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pekanbaru. Pemeriksaan ini terkait dugaan pengeroyokan kepada oknum anggota DPRD Pekanbaru bersama anaknya, Rabu (1/9/2021) malam.

Kasatreskrim Polresta Pekanbaru Kompol Juper Lumban Toruan membenarkan, bahwa adanya 3 orang warga Pekanbaru yang sedang diperiksa terkait dugaan pengeroyokan terhadap IYS bersama anaknya tersebut.

"Ada 1 orang ibu-ibu pemilik rumah saat terjadinya cekcok tersebut. Dan 2 orang pemuda. 3 orang tersebut sedang kita periksa di Mapolresta Pekanbaru," ucap Juper, Kamis (2/9/2021).

Dua pemuda yang diperiksa tersebut diduga terlibat dalam insiden keributan dengan anggota DPRD Pekanbaru dan anaknya tersebut.

Sementara itu, 1 orang ibu-ibu turut diperiksa polisi, dikarenakan pemuda-pemuda setempat diduga mengambil beberapa macam-macam senjata seperti pisau, linggis dan tali pinggang dari rumah ibu tersebut.

Sementara itu, Anggota DPRD Pekanbaru IYS menjelaskan terkait kronologis dirinya bersama anaknya yang diduga dikeroyok oleh warga di Jalan Irkab, RT02/RW05, Kelurahan Sidomulyo Timur, Marpoyan Damai.

IYS menjelaskan, pada Rabu (1/9/2021) sekitar pukul 18.30 WIB, anaknya menelfon menyebut bahwa dadanya sesak.

"Saya tanya kenapa sesak, katanya dipukuli sewaktu anak saya ingin ke kafe di pertigaan Jalan Irkab yang dalam kondisi banjir dan macet," ujar IYS, Kamis (2/9/2021).

Anak IYS, katanya berhenti di pertigaan tersebut, ketika hendak memotong berlawanan arah, beradu dengan kendaraan lainnya.

"Anak saya disuruh mundur, sementara di belakang udah macet, akhirnya mobil di belakang inilah yang mundur. Ketika jalan sudah ada, anak saya belok kanan, ketika belok kanan ada yang ngikuti pakai motor, pemuda. Diketok-ketoklah mobil ini," ungkapnya.

"Karena pemuda setempat menokok-nokok mobil anak saya, tentulah anak saya takut. Lalu disuruh turun. Ditanya sama anak saya kenapa, lalu pemuda tersebut mengaku kakinya terinjak kendaraan yang dikendarai anak saya," lanjutnya.

Mendengar hal tersebut, anak IYS lalu ingin bertanggung jawab. Namun anak IYS malah dipukul di bagian dada sebelah kiri oleh pemuda-pemuda yang mengikutinya.

"Setelah itu datang ibu-ibu, katanya gara-gara anak saya lewat, rumahnya banjir. Singkatnya, di situ udah bubarlah, disuruh bapak-bapak itu. Anak saya bilang nanti sekalian liatlah rumah orang banjir tu, mama bantulah, kasian ibuk itu karena rumahnya datar dengan air," tukasnya.

Usai salat, IYS mengaku pergi dengan suaminya, dengan asistennya. Sesampainya di kafe tempat anak IYS berada, ia tanya bagian dada mana yang sakit.

"Kami ke rumah ibu yang terkena banjir tersebut, biar dibantu. Kalau memang kita salah kita minta maaflah. Sampai di sana, ternyata di depan itu sudah ada pemuda-pemuda yang menangani anak saya," cakapnya.

Pemuda baju merah yang memukul anak IYS langsung lari ke rumah dengan cara membanting pintu. IYS belum sempat ngomong, pemuda tersebut lalu datang membawa parang serta pemuda-pemuda lainnya membawa ikat pinggang serta linggis.

"Saya belum sempat ngomong, pemuda baju merah yang memukul anak saya ini datang membawa parang. Pemuda lain juga ada yang bawa ikat pinggang dan linggis. Lalu suami saya nyaranin untuk mundur karena mereka membawa barang-barang tersebut. Pemuda tersebut lalu mendorong saya dan mengeluarkan kata-kata kotor bahwasannya anak saya yang salah," imbuhnya.

"Jadi tidak ada kesempatan untuk komunikasi. Suami saya mundurkan mobil, sedangkan mereka mengejar dan memukul mobil kami. Saya dan anak saya lari ke arah jalan depan namun tetap dikejar. Sewaktu di jalan saya didorong dan ditinju dari belakang. Saya lihat yang baju merah tu mengayunkan parang, pas itu saya doronglah baju merah ni. Sedangkan pemuda baju kaos putih mukuli saya balik, dengan kaos abu-abu. Tentu saya terduduk, cuman saya mikir nyelamatkan diri ke Radja Coffe," pungkasnya.

Berita Lainnya

Index