Memalukan! Ribuan Mobil Dinas Plat Merah di Riau Menunggak Bayar Pajak

Memalukan! Ribuan Mobil Dinas Plat Merah di Riau Menunggak Bayar Pajak
ilustrasi

PEKANBARU - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Riau mencatat sebanyak 8.839 mobil plat merah di 12 kabupaten/kota se-Provinsi Riau menunggak bayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

"Iya, sampai akhir Desember 2020 ada sebanyak 8.839 kendaraan plat merah nunggak pajak. Itu tersebar di 12 kabupaten/kota," kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Riau, Herman.

Disebutkan Herman, ribuan kendaraan plat merah yang menunggak pajak itu terdiri dari bus sebanyak 27 unit, jeep 181 unit, light truk 23 unit, microbus 78 unit, minibus 1.723 unit, pick up 405 unit, sedan 26 unit, sepeda motor roda dua 6.020 unit, sepeda motor roda tiga 213 unit, dan truk 140 unit.

"Terbanyak kendaraan plat merah yang menunggak pajak ada di Pekanbaru sebanyak 1.600 unit. Ini terdiri kendaraan dinas Pemprov Riau dan Pemko Pekanbaru," terangnya.

Kemudian Bengkalis dan Indragiri Hilir masing-masing ada 1.142 unit. Selanjutnya Kampar 543 unit, Indragiri Hulu 818 unit, Kepulauan Meranti 449 unit, Kuantan Singingi 544 unit, Pelalawan 508 unit, Rokan Hilir 753 unit, Rokan Hulu 394 unit, Siak 591 unit, dan Dumai 271 unit.

"Jadi, ini sekarang adanya pemutihan denda pajak, kesempatan pemerintah kabupaten/kota dan OPD di lingkungan Pemprov Riau membayar pajak sampai 9 November. Karena dendanya otomatis hilang, tinggal membayar pokok pajaknya," ujarnya.

Atas kondisi itu, lanjut Herman, pihaknya melalui UPT Bapenda di kabupaten dan kota sudah mencoba komunikasi dengan pemerintah setempat.

"Jadi sudah ada kita komunikasi dengan beberapa daerah, seperti Pelalawan dan Kepulauan Meranti langsung dengan bupatinya, kemudian Kampar melalui kepala BPKAD," jelasnya.

Dalam komunikasi itu, pihaknya minta kalau bisa di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan tunggakan pajak mobil plat merah ini dianggarkan dan dibayar pajaknya. Karena pajak yang dibayar, kabupaten/kota dapat bagi hasil juga 30 persen.

"Jadi setelah jumpa dengan Bupati Pelalawan dan Kepulauan Meranti, mereka langsung mengingatkan kepala BPKAD-nya agar tunggakan pajak itu dianggarkan. Maksudnya kita mengimbau masyarakat sementara pemerintah sendiri menunggak," pungkasnya.

Berita Lainnya

Index