Dugaan Data Di-hack, Nasabah BSI Pekanbaru Mengaku Khawatir

Dugaan Data Di-hack, Nasabah BSI Pekanbaru Mengaku Khawatir

PEKANBARU - Nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) di Kota Pekanbaru mengaku khawatir terkait adanya pemberitaan tentang data nasabah yang diduga diretas oleh hacker.

Sebagaimana diketahui beberapa waktu lalu akun twiter @darktracer_int menyebut bahwa layanan Bank Syariah Indonesia atau Bank BSI telah diretas oleh Geng Ransomware LockBit. Akun twitter @darktracer_int ini merupakan akun yang kerap memberitahukan informasi bahwa ada sistem IT yang terkena kejahatan siber.

Dalam cuitannya itu, mereka melampirkan data bahwa Bank BSI betul-betul kena serangan ransomware LockBit.

"Saya sebagai nasabah tentu khawatir. Kita khawatir soal data-data dan juga transaksi kita," ujar Didik, salah satu nasabah BSI di Kota Pekanbaru, Senin (15/4/2023).

Ia mengatakan sejak ada pemberitaan terkait adanya dugaan hacker ini, dirinya mengaku masih takut untuk melakukan transaksi. Untuk sementara waktu bahkan dia masih menunda melakukan transaksi.

"Tahan dulu, kita tunda dulu. Ini kita lakukan sebagai antisipasi terkait adanya dugaan kebocoran data. Untuk sementara waktu minta pengertian dari teman-teman yang sekiranya ada keperluan," cakapnya.

Dikatakan Didik, ia berharap agar pihak BSI bisa menjaga data nasabahnya dengan baik serta bagaimana menjaga keamanan sistem IT mereka.

"Apalagi teknologi sekarang ini semakin maju, makin gampang orang-orang itu untuk menyerang baik data base, perusahaan atau lainnya. Kita minta pihak BSI meningkatkan keamanannya," ungkapnya.

Dikatakan Didik, beberapa waktu terakhir ini dia rutin membaca pemberitaan terkait dugaan kebocoran data ini. Bahkan pihak BSI sudah mengakui memang ada serangan siber, ditambah lagi pihak hacker katanya juga mengetahui password dari para nasabah.

"Namun sampai kini belum ada saya lihat dan saya baca tindakan BSI seperti meminta misalnya harus datang ke bank mengganti password atau verifikasi ulang, itu belum ada disampaikan," ungkapnya.

"Makanya untuk sementara saya memilih untuk tidak melakukan transaksi dulu sampai semua dirasa aman," imbuhnya.

Terkait hal ini Direktur Utama BSI Hery Gunardi menegaskan pihaknya senantiasa meningkatkan dan melakukan perbaikan pengamanan sistem IT perseroan berdasarkan pedoman dan standar yang ditetapkan.

"Gangguan di IT BSI sebenarnya telah dapat dipulihkan (recover operation) segera dan ini merupakan response recovery yang baik. Prioritas utama kami menjaga data dan dana nasabah,” ujar Hery.

Dia menuturkan bahwa BSI juga terus memperkuat keamanan teknologi perseroan dalam divisi khusus yang berada di bawah CISO (Chief Information and Security Officer).

"CISO ini kerjanya sama seperti satpam fisiK, melakukan ronda, tapi ronda dari sisi teknologi. CISO akan melihat titik-titik weak point yang harus ditutup. Itu adalah satu upaya untuk melindungi data-data nasabah," kata Hery.

"BSI terus bekerja sama dan berkoordinasi dengan otoritas terkait, akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan comply terhadap aturan yang berlaku," tutupnya.

Berita Lainnya

Index