JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan bahwa tingkat inflasi tahun per Juni 2023 konsisten mengalami penurunan.
Dia menerangkan jika inflasi tahun ke tahun Juni 2022 terhadap Juni 2023 mengalami penurunan. Dimana sebutnya, per Juni 2023 angka inflasi sebesar 3,52 persen. Dari Juni 2024 lalu sebesar 4,35 persen.
"Kita berterima kasih kepada semua pihak yang telah berupaya mengendalikan inflasi," ujarnya, dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi secara virtual, Senin (10/7/23).
Tito Karnavian menambahkan, pada tahun 2023 62 kota mengalami inflasi tengah tahun di atas inflasi nasional yang dominan terletak di wilayah Jawa, Kalimantan, Maluku dan Papua.
Sementara itu sebutnya, 26 kota mengalami inflasi di bawah inflasi nasional, dominan terletak di wilayah Sumatera.
Adapun 10 provinsi terendah inflasinya adalah Provinsi Jambi, Gorontalo, Sulawesi Barat, Riau Sumatera Utara, Kepri, Sulawesi Utara, Aceh, Bangka Belitung, dan Sumatera Selatan.
Sedangkan provinsi tertinggi inflasinya di Indonesia atau di atas angka inflasi nasional diantaranya, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Yogyakarta, Papua Barat, serta Papua.
"Saya juga melihat di tingkat kabupaten juga ada yang tinggi dan yang rendah (inflasinya), tingkat kota juga demikian," ucapnya.
Tito Karnavian menyampaikan apresiasi kepada daerah yang telah sukses mengendalikan inflasi di wilayahnya masing-masing.
Dia berharap dengan variasi inflasi di masing-masing daerah tersebut tidak membuat semua pihak cepat berpuas diri terutama bagi daerah yang tingkat inflasinya tinggi.
"Daerah yang rendah terus dipertahankan, daerah yang tinggi harus membuat suatu gerakan untuk mencari masalahnya apa, supply yang kurang atau distribusi nya yang tidak jalan sehingga ada penumpukan, atau transportasi yang terhambat, ini tolong dicari jangan dibiarkan," tutupnya.
Turut hadir dalam rakor pengendalian inflasi secara virtual yang dipimpin oleh Mendagri tersebut, Asisten II Setda Riau, M Job Kurniawan.
