PEKANBARU - Papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang ada di Kota Pekanbaru tak berfungsi meski di tengah kabut asap, mendapatkan sorotan dari Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru Zulkarnain.
Pihaknya menyayangkan hal tersebut. Karena rusaknya papan tersebut membuat masyarakat tidak bisa memantau langsung kualitas udara di Kota Pekanbaru.
"Ya, sangat kita sayangkan ya di tengah situasi kabut asap yang terjadi saat ini papan ISPU tak berfungsi, sehingga masyarakat bingung mencari acuan penilaiannya dimana," kata Zulkarnain.
Zulkarnain pun meminta Pemko Pekanbaru untuk secepatnya mengaktifkan kembali papan ISPU yang tak berfungsi tersebut.
"Kalau barang itu rusak secepatnya diperbaiki. Kalau tak bisa dipakai, ya diganti kan kita sudah sudah ketuk palu APBD Perubahan 2023 kok. Tentu anggaran-anggaran yang ada itu bisa dipakai, dalam hal ini bukanlah memakan dana yang besar tapi ini mungkin karena kesibukan sehingga menjadi terabaikan," katanya.
Keberadaan dan berfungsinya papan ISPU sangat dibutuhkan masyarakat sehingga bisa tahu kualitas udara terkini.
Apakah berada di level baik, sedang, tidak sehat, sangat tidak sehat, atau level berbahaya. "Sebetulnya, Papan ISPU ini merupakan salah satu aset untuk membantu masyarakat penting itu termasuk mesin pemantau cuaca iklim dan suhu itu," tukas Zulkarnain
Untuk diketahui, di Pekanbaru terdapat tiga alat pendeteksi kualitas udara seperti di Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di depan Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Pekanbaru, Jalan Tuanku Tambusai dekat pos polisi Simpang SKA serta di Jalan HR Soebrantas.
Namun, ketiga mesin tersebut tidak berfungsi sehingga kualitas udara tidak dapat terpantau dan diinformasikan kepada masyarakat.
