Pasca PPLP dan PPLM Dibubarkan

Apa dan Bagaimana Prestasi Riau di PON XXII 2024 Aceh-Sumatera Utara

Apa  dan Bagaimana Prestasi Riau di PON XXII  2024  Aceh-Sumatera Utara

OLEH : YUDI WALDI
 

Mampukan kontingen Riau unjuk gigi di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI  yang digelar di  Aceh - Sumatera Utara 2024 mendatang ?

Pertanyaan itu pasti terlintas dibenak seluruh insan olahraga di Bumi Lancang Kuning Riau.

Sebagaimana diketahui PON edisi kali ini merupakan yang ke17 kalinya Provinsi Riau berpartisipasi diajang pesta olahraga multi iven se Indonesia.  

Prestasi para duta olahraga Riau masih mengalami fluktuasi. Prestasi gemilang Riau adalah saat menjadi tuan rumah pada PON XVIII tahun 2012.

Provinsi Riau yang saat itu dinakhodai Rusli Zainal SE MM selaku gubernur, membuat kejutan dunia olahraga nasional yang mengusung catur sukses.

Ya, kontingen Bumi Lancang Kuning Riau berhasil menorehkan prestasi gemilang menembus dominasi pulau Jawa yang selama ini selalu menjadi langganan di peringkat 10 besar.Bahkan untuk Sumatera, Riau menjadi jawara pulau Sumatera menyisihkan dominasi Sumatera Utara dan Sumatera Selatan yang selama ini menjadi pesaing di wilayah Sumatera

Prestasi gemilang Riau ini terus terjaga didua edisi PON tetap berada di peringkat 10 besar daftar perolehan medali. Di  PON 2016 / XIX di Jawa Barat, kontingen Riau turun satu strip ke peringkat ke 7 dengan torehan, 18 medali emas, 26 medali perak   28 medali perunggu.Kemudian berlanjut lagi saat PON 2022/ XX di Papua. Kontingen Riau turun lagi satu strip ke peringkat ke 8 dengan torehan :  21 medali emas  25 medali perak dan 21 medali perunggu.

Nah pada tahun 2024 ini, Kontingen Provinsi Riau kembali berjuang dan menjaga tradisi peringkat 10 besar nasional.

Tidak mudah memang bagi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI)  Riau yang saat ini dinakhodai Iskandar Hoesin. Bukan saja kekuatan pulau Jawa , tapi kekuatan tuan rumah Aceh dan Sumatera Utara juga harus diperhitungkan.


Perjalanan Riau Sepanjang Gelaran  PON

Tahun 1957, sebagai pendatang baru di ajang pesta multi iven se Indonesia yang digelar di Makassar, Sulawesi Selatan, Provinsi  Riau belum mampu memperlihatkan tajinya . Di PON IV ini kontingen pulang tanpa medali.

Baru di PON V tahun 1961 di Bandung Jawa Barat atau partisipasi yang kedua kalinya, Riau berhasil membawa pulang satu medali emas, satu perak dan satu perunggu. Raihan ini mengantarkan Riau finis di peringkat ke 12 atau naik satu strip dari PON sebelumnya.

Prestasi yang sempat memberikan harapan baru bagi dunia olahraga Riau, meredup di dua edisi PON. Yakni di  PON VI tahun 1969 dan PON VIII tahun 1973.

PON IX tahun 1977 di Jakarta, menjadi kebangkitan Bumi Lancang Kuning.Riau yang sempat paceklik medali di dua edisi PON. Kontingen Riau merangsek  ke posisi  10 besar daftar perolehan medali. Kontingen Riau membawa pulang  3 medali emas, 2 medali  perak dan 6 medali perunggu.

Prestasi gemilang ini layaknya tongkat estafet, berlanjut di PON X tahun 1981. Provinsi Riau membuat kejutan, finis di posisi ke-sembilan. Kontingen  Riau mengantongi 8 medali emas, 13 medali perak dan 13 medali perunggu.

Namun prestasinya mengalami pasang surut. Pada PON XI tahun 1985, meski raihan medali Riau meningkat menjadi  9 medali emas 8 perak dan 5 perunggu dibawa pulang. Tapi secara peringkat posisi Riau anjlok empat strip atau finis di posisi ke 13.

Penurunan prestasi Riau di PON pun berlanjut di lima edisi PON. PON  XII tahun 1989, Riau meraih 4 medali emas, 5 medali perak dan 11 perunggu finis diperingkat ke-20. Lalu PON XIII tahun 1993 perolehan medali kembali naik, mengantongi 6 emas, 5 perak dan 7 perunggu, finis di peringkat ke 17.

Kemudian  PON XIV tahun 1996 secara peringkat tetap di posisi 17, namun raihan medali kembali naik, menjadi 9 medali emas 6 perak dan 15 perunggu.

Tapi lagi-lagi grafik prestasi Riau kembali menurun di PON XV tahun 2000. Torehan 5 emas, 9 perak dan 15 perunggu membuat Riau terhempas ke peringkat 18.

Hasil PON 1981-2000 menjadi pengalaman berharga bagi Riau. Pemerintah Provinsi Riau melalu Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau mulai melakukan persiapan secara matang untuk mengejar prestasi yang tertinggal.

Endingnya Riau pun bangkit, di PON XV 2004 di Sumatera Selatan, kontingen Riau berhasil membawa pulang 16 medali emas, 14 perak dan 20 perunggu. Grafik Negeri Lancang Kuning pun kembali  naik ke peringkat 11.

Prestasi itu berlanjut di PON XVII, Riau masuk peringkat 10 besar, dengan torehan 16 emas, 14 perak dan 23 perunggu. Puncaknya di PON XVIII 2012. Berlaga di rumah  sendiri dan diperkuat atlet-atlet jebolan PPLP (Pusat Pembinaan Latihan Pelajar)  dan PPLM (Pusat Pembinaan Latihan Mahasiswa) binaan Dispora,  Riau berhasil menorehkan prestasi gemilang menembus dominasi pulau Jawa yang selama ini selalu menjadi langganan di peringkat 10 besar.
Bahkan untuk Sumatera, Riau berhasil menyisihkan Sumatera Utara dan Sumatera Selatan yang selama ini menjadi pesaing di wilayah Sumatera.

Prestasi gemilang sebagai tuan rumah ini terus coba dipertahankan. Namun kiasan mempertahankan lebih sulit ketimbang merebut  kembali menjadi momok. Meski tidak terlalu signifikan. Di  PON 2016 / XIX di Jawa Barat, kontingen Riau turun satu strip ke peringkat ke    dengan torehan 18 medali emas, 26 medali perak   28 medali perunggu. Kemudian berlanjut lagi saat PON 2022/ XX di Papua. Kontingen Riau turun lagi satu strik ke peringkat ke 8 dengan torehan :  21 25 21.

Nah, bagaimana  prestasi Provinsi Riau tahun 2024 ini pasca dibubarkannya PPLP dan PPLM binaan Dispora Riau yang selama ini merupakan gudang penggodokan atlet-atlet berbakat di Bumi Lancang Kuning? Apakah bertahan di posisi 8 besar nasional atau terlempar dari 10 besar nasional.(***

 

Ini Rekam Jejak Riau Sepanjang PON


PON 1957/IV di Sulawesi Selatan :0, 0, 0  (Peringkat 13)
PON 1961/ V di  Jawa Barat  : 1,1, 1, (Peringkat 12)
PON 1969/VII di Jawa Timur: 0,0,0 (Peringkat 23)
PON 1973 /VIII di Jakarta : 0,0,0 (Peringkat 23)
PON 1977 /IX di Jakarta :3,2,6, (Peringkat 10)
PON 1981/X di Jakarta: 8,13,13, (Peringkat 9)
PON 1985/XI di Jakarta: 8, 9, 5, (Peringkat 13)
PON 1989/XII di Jakarta : 4, 5, 11, (Peringkat 20)
PON 1993/XIII di Jakarta: 6, 5, 7, (Peringkat 17)
PON 1996/XIV di Jakarta: 9, 6, 9,(Peringkat 17)
PON 2000/XV di Jawa Timur: 5, 9, 15, (Peringkat 18)
PON 2004/XVI di Palembang:16, 14, 20 (Peringkat 11)
PON 2008/XVII di Kalimantan Timur: 16, 14, 23,(Peringkat 10)
PON 2012/XVIII di Provinsi Riau: 42, 39, 52, (Peringkat  6)
PON 2016 / XIX di Jawa Barat : 18  26  28 (Peringkat 7)
PON 2022/ XX di Papua :  21 25 21 (Peringkat 8)

 

Berita Lainnya

Index