CELOTEH RIAU.COM---Masjid Istiqlal , Jakarta Pusat memutuskan secara resmi tak menggelar Salat Idulfitri 1441 Hijriah secara berjamaah seperti tahun-tahun sebelumnya. Keputusan ini karena situasi saat ini masih pandemi Corona virus (Covid-19).
Kepala Hubungan Masyarakat dan Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam menyatakan keputusan itu sudah diambil oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar.
"Iya bisa dipastikan Istiqlal tidak akan menggelar sholat Idulfitri," kata Abu kepada CNNIndonesia.com, Selasa (18/5).
Lebih lanjut, Abu menyatakan Masjid terbesar di Asia Tenggara itu akan tutup dan tak beroperasi saat lebaran atau pada tanggal 1 Syawal 1441 Hijriah tiba.
Abu menjelaskan salah satu faktor Istiqlal tak menggelar Salat Idulfitri disebabkan penyebaran virus corona masih masif, khususnya di Provinsi DKI Jakarta.
"DKI masih zona merah," kata dia.
Diketahui, jumlah positif virus corona di Jakarta hingga Sabtu (16/5) lalu telah mencapai 5.795 kasus. Jumlah kasus itu bertambah 178 orang dari hari sebelumnya, Jumat (15/5) yang mencatatkan 5.617 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.292 orang dinyatakan telah sembuh. Sementara jumlah pasien meninggal sebanyak 475 orang.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri telah menerbitkan fatwa Nomor 28 Tahun 2020 terkait panduan kaifiat (tata cara) takbir dan shalat Idul Fitri di tengah pandemi virus corona.
Fatwa MUI itu menjelaskan bahwa salat Idulfitri boleh dilakukan di rumah secara berjemaah atau sendiri. Khususnya diutamakan bagi umat Islam di daerah penyebaran Covid-19 yang belum terkendali.
Tak hanya MUI, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah turut mengeluarkan Surat Edaran berkenaan dengan 'Tuntunan Salat Idul Fitri Dalam Kondisi Darurat Pandemi Covid-19'.
Surat bermomor 04/EDR/I.0/E/2020 tertanggal 14 Mei 2020 itu mengatakan apabila pada 1 Syawal atau hari raya Idul Fitri pemerintah belum menyatakan Indonesia bebas dari wabah corona, maka salat Idul Fitri di lapangan sebaiknya ditiadakan atau tidak dilaksanakan.
