Kelebihan Konsumsi Kafein: Gejala dan Efek Samping

Kelebihan  Konsumsi Kafein: Gejala dan Efek Samping

 

CELOTEH RIAU-- Asupan kafein dapat meningkatkan suasana hati. Namun, terlalu banyak konsumsi kafein bisa berdampak buruk pada tubuh. Kenali beberapa tanda dan efek samping terlalu banyak konsumsi kafein.

Melansir Healthline, orang dewasa disarankan mengonsumsi kafein tak lebih dari 400 miligram per hari. Sementara kelompok remaja disarankan tak melebihi batas asupan kafein harian sebanyak 100 miligram.

Namun, jumlah kafein yang aman akan saling berbeda pada setiap orang berdasarkan usia, berat badan, dan kesehatan secara keseluruhan.

Pada kebanyakan kasus, seseorang hanya cukup mengalami gejala ringan akibat terlalu banyak konsumsi kafein. Dalam kasus yang parah, overdosis kafein dapat mengancam jiwa.

Dosis tinggi kafein dapat menyebabkan masalah kesehatan utama seperti detak jantung tidak teratur dan kejang. Mengonsumsi kafein dengan dosis tinggi secara teratur juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon.

Tanda Kelebihan Konsumsi Kafein
Sering kali beberapa gejala tak secara langsung menunjukkan kelebihan asupan kafein. Beberapa orang hanya akan mengalami gejala ringan seperti berikut:

- pusing

- diare

- rasa haus meningkat

- insomnia

- sakit kepala

- demam

- lekas marah


Dalam tingkat yang lain, gejala yang muncul akan lebih parah dan membutuhkan perawatan medis sesegera mungkin. Berikut gejalanya.

- sulit bernapas

- muntah

- halusinasi

- kebingungan

- nyeri dada

- detak jantung tidak teratur atau cepat

- gerakan otot tak terkendali

- kejang

Bayi juga dapat mengalami overdosis kafein. Hal ini bisa terjadi jika ASI mengandung kafein dalam jumlah berlebih. Beberapa gejala yang mungkin muncul termasuk mual atau otot yang tegang.

Tanda-tanda kelebihan kafein lain yang lebih serius di antaranya muntah, napas cepat, dan syok. Segera dapatkan bantuan medis jika Anda mengalami hal tersebut.


Kopi dan teh adalah minuman yang sehat. Kafein yang ada di dalamnya dapat meningkatkan suasana hati dan memperbaiki kinerja mental serta fisik Anda.

Studi menunjukkan, kopi dan teh-yang mengandung kafein-aman dikonsumsi dalam jumlah rendah hingga sedang. Namun, terlalu banyak asupan kafein dapat memicu efek samping yang bisa berbahaya.

1. Kecemasan
Kafein diketahui dapat meningkatkan kewaspadaan. Kafein bekerja dengan memblokir efek adenosine, zat kimia otak yang membuat seseorang merasa lelah. Pada saat yang sama, kafein memicu pelepasan adrenalin, hormon yang dapat meningkatkan energi.

Namun, pada dosis yang tinggi, efek ini justru akan menimbulkan kecemasan dan kegugupan. Asupan harian yang tinggi mencapai 1.000 miligram per hari atau lebih telah dilaporkan dapat memicu kegugupan, gelisah, dan gejala kecemasan lainnya.


2. Insomnia
Terlalu banyak kafein membuat seseorang sulit mendapatkan tidur yang berkualitas. Padahal, kualitas tidur yang cukup menjadi salah satu faktor kunci kesehatan.

Anda disarankan untuk mengurangi asupan kafein pada sore hingga malam hari untuk menghindari masalah insomnia.

3. Masalah pencernaan
Kafein ditemukan merangsang pergerakan usus dengan meningkatkan gerakan peristaltik, kontraksi yang memindahkan makanan melalui saluran pencernaan. Dengan demikian, asupan kafein dalam dosis besar dapat mendorong keinginan buang air besar dan diare pada beberapa orang.

Selain itu, pada beberapa orang, khususnya mereka yang mengidap gastroesophageal reflux (GERD), kopi bisa berakibat buruk. Konsumsi kafein dapat memicu relaksasi otot yang membuat isi perut bergerak naik ke tenggorokan.


4. Kerusakan otot
Rhabdomyolysis adalah kondisi serius saat serat otot yang rusak memasuki aliran darah. Dalam kondisi parah, kondisi ini dapat menyebabkan gagal ginjal.

Beberapa laporan mengaitkan rhabdomyolysis dengan asupan kafein berlebih. Dalam satu kasus, seseorang mengalami mual, muntah, dan urine berwarna gelap setelah mengonsumsi sekitar 565 miligram kafein.

Untuk mengurangi risiko tersebut, batasi asupan kafein sebanyak 250 miligram per hati.

5. Kecanduan
Terlepas dari semua manfaat yang didapat, kafein dapat menyebabkan kecanduan. Sebuah studi menemukan, kafein memicu aktivitas senyawa pada otak yang mirip dengan cara kerja kokain dan amfetamin yang dapat menyebabkan adiksi.

6. Tekanan darah tinggi
Kafein telah terbukti meningkatkan tekanan darah karena efek stimulasi pada sistem saraf yang dimilikinya. Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke.

Namun, efek kafein pada tekanan darah tampaknya bersifat sementara.

7. Denyut jantung cepat
Efek stimulasi yang dimiliki kafein dapat menyebabkan denyut jantung yang berdetak lebih cepat. Kafein juga dapat memicu fibrasi atrium, atau detak jantung tak teratur.

Namun, efek ini tak terjadi pada semua orang. Beberapa orang dengan masalah jantung dapat mentolerir kafein dalam jumlah besar tanpa efek samping.

 

Berita Lainnya

Index