CELOTEHRIAU--Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat sepanjang tahun lalu telah membangun 556 titik sumur bor air bersih di 177 kabupaten/kota. Realisasi ini meleset dari target awal yang sebanyak 600 titik.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono mengatakan program andalan di Badan Geologi itu tak mencapai target karena beberapa alasan. Tapi, tidak dirinci alasan yang membuat target tersebut meleset.
"Program andalan di Badan Geologi, yaitu penyediaan sumur air bersih untuk daerah sulit air, pada tahun lalu sebenarnya kami targetkan 600 titik. Tetapi, ada satu dan lain hal, sehingga tercapai 556 titik," ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Kamis (21/1).
Secara total, Badan Geologi Kementerian ESDM telah membangun sebanyak 3.404 sumur bor air bersih di seluruh Indonesia hingga akhir tahun lalu.
Ini sekaligus menjadi tahun penutup Badan Geologi melaksanakan pembangunan air bersih. Program ini selanjutnya akan menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR.
Terkait anggaran, Badan Geologi telah menyerap anggaran sebesar 92,17 persen dari yang ditargetkan dalam APBN 2020. Sementara itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang dikantongi badan ini mencapai Rp707 juta dari target Rp2,6 miliar.
Selain pembangunan sumur air bersih, Badan Geologi tercatat membangun Pusat Informasi Geologi (PIG) Natuna dan Maros pada tahun lalu, termasuk melakukan lima verifikasi warisan geologi.
