PEKANBARU - Gubernur Riau, Syamsuar mempertanyakan himbauan Walikota Pekanbaru Firdaus terkait permintaan sumbangan yang ditujukan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan BUMD milik Pemko Pekanbaru untuk membantu masyarakat yang terdampak penerapan PPKM Level 4 di Kota Pekanbaru.
"Apa iya? Pegawai Pemko Pekanbaru saja banyak mau pindah ke Pemprov sebab tunjangan banyak berkurang," kata Gubri dengan penuh heran, Senin (26/7/21) di Pekanbaru.
"Jadi kalau ada pemotongan gaji untuk sumbangan, apa iya? Ini perlu dipertanyakan,"tegasnya lagi.
Mantan Bupati Siak dua periode ini menambahkan, jika kebijakan itu sifatnya himbauan bisa saja dilakukan dan tanpa ada paksaan. Sehingga tidak membebankan pegawai.
"Kalau himbauan bisa saja. Kalau wacana kita ada saja. Tapi dengan kondisi sekarang, kami menyadari kondisi pegawai yang juga sulit. Apalagi sekarang kita perketat pembiayaan-pembiayaan tidak prioritas tak diberikan, seperti perjalanan dinas kita potong," terangnya.
Syamsuar menyebutkan, di kalangan ASN Pemprov Riau juga ada pemberian bantuan untuk warga. Akan tetapi bantuan ASN itu tidak pernah diekspos.
"Kami menyambut kebijakan itu bagus. Kalau itu imbauan. Sebenarnya kami juga sudah ada menyumbang, hanya saja tidak kami ekspos. Seperti bantuan sembako, sedekah nasi dari OPD, kemudian sumbangan untuk pegawai meninggal. Tapi ini tak kami beritakan, karena ini bagian ibadah," ulasnya.
Ditempat terpisah, Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil menyebutkan jika surat himbauan yang sudah ditandatangani Walikota Pekanbaru, Firdaus sifatnya tidak memaksa.
"Sumbangan yang peruntukannya untuk masyarakat ini kan bukan paksaan. Kalau tak bisa menyumbang, ya tak apa," singkat Jamil saat dikonfirmasi.
Seperti diketahui, Walikota Pekanbaru mengeluarkan surat imbauan yang salah satu poinnya berbunyi meminta sumbangan kepada ASN untuk masyarakat terdampak PPKM Level 4 melalui Gerakan ASN Pekanbaru Peduli.
