Messi dan Argentina di Tepi Jurang Copa America

Messi dan Argentina di Tepi Jurang Copa America
Skuat Timnas Argentina di Copa America 2019

CELOTEHRIAU.COM – Kepala Lionel Scaloni pasti tengah pusing. Sebabnya, pasti penampilan Timnas Argentina yang buruk dalam dua laga awal Copa America 2019. Tak cuma pelatih armadaLa Albiceleste, Lionel Messi juga jadi sorotan. Sekali lagi, La Pulga dianggap tak bisa menularkan kesuksesannya buat negaranya.

Perjalanan Argentina di Copa America jilid ke-46 dimulai dari kota Salvador. Pemegang dua gelar juara Piala Dunia ini langsung berhadapan dengan tim kuat, Kolombia, dalam matchday 1 Grup B, Minggu 16 Juni 2019 WIB.

Mengandalkan trio Messi, Angel Di Maria, dan Sergio Aguero, di luar dugaan Argentina kalah. Dua gol yang dibuat Roger Martinez (71) dan Duvan Zapata (86), membawa anak asuh Carlos Queiroz mengubur misi Argentina menang di laga perdana.

Hasil negatif di pertandingan perdana, jelas membuat Argentina dan Messi jadi sorotan. Sebab, ada beban berat di puncak Messi dan Scaloni di Copa America. Bagaimana tidak, Argentina adalah tim yang selalu gagal juara dalam dua edisi Copa America terakhir. 


Pada 2015, Argentina harus rela hanya menjadirunner-up saat dikalahkan Chile lewat drama adu penalti 1-4. Setahun berselang, ajang paling prestisius di Amerika Latin ini menggelar edisi khusus, peringatan ke-100 tahun eksistensinya. 

Lagi, Argentina berhasil masuk dalam partai final. Namun, ambisi menebus kekalahan di gelaran sebelumnya dan merebut gelar Copa America ke-15 kembali gagal. Uniknya, Chile juga yang kembali menggagalkan misi Argentina, juga lewat adu penalti.

MetLife Stadium di East Rutherford, Amerika Serikat, jadi saksi kegagalan beruntun Argentina. Parahnya, di edisi khusus Copa America ini malah Messi yang bikin kesalahan fatal. Eksekusi penaltinya bersama Lucas Biglia gagal dan mimpi Argentina kembali terkubur.

Kembali ke Grup B Copa America 2019, Argentina kemudian berhadapan dengan Paraguay di pertandingan kedua. Hasil yang diharap positif setelah kekalahan di laga pertama, ternyata tak sesuai lagi.

Gol Richard Sanchez di menit 37 sempat membuat Argentina tertinggal. Beruntung, Messi mampu menyamakan kedudukan lewat tendangan penalti di menit 57, dan eksekusi penalti Derlis Gonzalez gagal. Meski demikian, Argentina gagal menang lagi setelah harus puas meraih imbang 1-1.

Dengan dua hasil itu, Argentina bak berada di tepi jurang. Sebab andai sampai gagal menang lagi di pertandingan terakhir, maka Argentina akan angkat koper lebih awal dari Copa America.

Jika sampai itu terjadi, bukan cuma Argentina saja yang jadi bahan olok-olok, tapi Messi juga. Sebab di sisi lain, pesaing utamanya, Cristiano Ronaldo, baru saja membawa Portugal juara UEFA Nations League. Gelar kedua yang disumbang Ronaldo buat negaranya setelah Piala Eropa 2016.

Seperti yang disebut tadi, Messi jelas jadi sorotan. Sebab, dengan keberadaannya dalam tim tetap saja Argentina gagal menang dalam dua laga beruntun. Peran megabintang Marcelona ini juga seperti tak terlihat, dan baru mencetak satu gol.

Apa yang ada di kepala Messi memang tak seorang pun tahu. Faktanya, Messi bisa jadi sasaran tembak kekecewaan rakyat Argentina jika gagal lagi. Keberhasilan Ronaldo menyumbang dua gelar buat Portugal, seharusnya jadi pelecut semangatnya untuk bisa menjawab keraguan publik.

Messi tahu, hanya kemenangan yang bisa menyelamatkan Argentina. Tapi di sisi lain, Messi juga menunjukkan kepanikannya. Ada kekecewaan yang tak bisa ditutupi saat mengungkap bahwa ia dan tim begitu frustrasi dengan dua hasil sebelumnya.


"Terus terang, ini sedikit membuat frustrasi karena kami tidak mendapatkan kemenangan. Kami perlu mengambil langkah selanjutnya," ujar Messi melanjutkan

"Skuat Argentina terluka karena situasi di mana kami tidak bisa memenangkan pertandingan. Kami harus meraih kemenangan setelah laga ini, agar bisa lolos ke babak selanjutnya," katanya pemain Barcelona ini.

Yang jelas, sekarang Messi dipaksa harus bekerja keras bagaimana pun caranya. Mau tidak mau ia harus menunjukkan pengaruhnya sebagai fenomena sepakbola dunia, kepada Argentina. 

Dewi Fortuna dari Timur Tengah

Meski Argentina berada di ujung tanduk, tetapi masih ada secerca harapan untuk lolos ke fase selanjutnya. Sebab, lawan yang akan dihadapi adalah tim undangan Copa Amerika, Qatar. 

Di atas kertas, Argentina diprediksi bisa menang mudah atas juara Piala Asia 2019 itu. Akan tetapi, Argentina tetap tak bisa menganggap remeh calon lawannya itu.

Coba lihat hasil imbang 2-2 saat Qatar menahan imbang Paraguay. Sementara, Paraguay adalah tim yang gagal dikalahkan Argentina. Jadi, Messi cs jelas harus tetap waspada dan berkonsentrasi penuh dalam laga pamungkas.

Poin penuh jelas jadi harga mati, dan Scaloni tahu itu. Kemenangan jadi satu-satunya solusi buatnya dan Argentina untuk keluar dari tekanan dan memastikan diri lolos ke babak perempat final.


"Solusinya adalah kami harus menang (lawan Qatar). Kami beruntung masih punya peluang lolos. kami harus bisa lebih seimbang sehingga bisa menguasai permainan," kata Scaloni dilansir Soccerway.

Mampukah Argentina melewati fase krusial dan melangkahkan kaki ke delapan besar? Jawabannya akan ada di Arena do Gremio, Porto Alegre, saat Argentina melakoni duel terakhir babak penyisihan melawan Qatar, Senin 24 Juni 2019 dini hari WIB.

#sepakbola

Index

Berita Lainnya

Index