CELOTEHRIAU.COM- Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Riau memberikan apresiasi terhadap Muhammad Aprizal peraih medali perak di Kejuaraan Senam tingkat Asia di Mongolia, 15- 22 Juni 2019 lalu.
Dinomor kuda lompat, pesenam Indonesia di Asian Games lalu ini mengumpulkan nilai 14.467. Aprizal hanya kalah dari atlet Cina Mingqi Huang yang mengumpulkan nilai 14.733. Sedangkan tempat ketiga diraih atlet Kazakhstan Milad Karimi dengan nilai 14.400.
"Pemerintah Provinsi Riau bangga atas prestasi yang sudah ditorehkan anak asuh Ahmad Markos. Prestasi ini semakin membuktikan Riau selalu menjadi pembeda kontingen Indonesia setiap berlaga di iven internasional," kata Kadispora Riau H Doni Aprialdi SH saat menerima pesenam Riau Muhammad Aprizal dan M Tri Saputra didampingi pelatih Ahmad Markos SE di ruang kerjanya, Rabu ( 26/6/2019).
Ya, atas prestasinya yang membanggakan ini, sebagai ungkapan terimakasih, Muhammad Aprizal bakal menjadi tenaga honorer di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Riau.
"Insya Allah, Aprizal akan kita berikan pekerjaaan Dispora Riau sesuai keahliannya.Bahkan baru-baru ini Dispora Riau mengajukan 12 atlet berprestasi untuk menjadi CPNS di Kemenpora RI," kata Doni.
Sebagaimana diketahui, masalah pekerjaan memang menjadi ganjalan sejak lama bagi Muhammad Aprizal. Sekembali dari Mongolia di saat disambut Ketua KONI Riau Emrizal Pakis dan rombongan, Selasa (25/6/2019) ganjalan itu kembali ia luahkan saat wawancara dengan wartawan.
"Harapan saya yang belum kesampaian adalah mendapatkan pekerjaan. Karena setelah pensiun jadi atlet saya ingin bekerja seperti atlet- atlet lainnya," kata Aprizal kepada CELOTEHRIAU.COM, Selasa (25/6/2019).
Bak gayung bersambut Ketua KONI Riau Emrizal Pakis mengakui terkait adanya permintaan pekerjaan ini, beberapa waktu laklu ia sudah membicarakan ke Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi.
Menurut mantan Kepala Bappeda Riau ini, bapak gubernur mendukung dan setuju.Beliau meminta KONI Riau segera menginventarisir atlet-atlet berprestasi, tingkat pendidikannya.
"Nah, setelah itu baru KONI menyerahkan ke bapak gubernur, kemana akan disalurkan atlet-atlet berprestasi Riau ini dipekerjakan. Apakah di perusahaan-perusahaan swata, BUMD atau lainnya.Intinya KONI Riau hanya sebagai fasilisisator atau jembatan menyampaikan aspirasi ke pemerintah," tutupnya.
