Duel "Klasik Latin" di Babak 8 Besar Copa America 2019

Duel
Timnas Argentina

CELOTEHRIAU.COM– Genderang perang di ajang Copa America 2019 sudah ditabuh dan akan  memasuki babak  perempatfinal berlangsung mulai Jumat (28 /6/2019) 


Ada delapan tim menuju  arena perburuan tiket semifinal salah satu turnamen sepakbola tertua di dunia edisi ke-46 tersebut.

Kedelapan tim itu merupakan  deretan raksasa “klasik” Amerika Latin yang hampir semuanya pernah merasakan gelar, kecuali Venezuela. Tak ayal, pertarungan 8 besar kali ini juga seakan dijuluki perang “Latin Klasik” ala Copa America 2019.

Dari grup A, tuan rumah Brasil belum terbendung dengan merebut label juara grup dengan 7 poin hasil 2 kali kemenangan dan sekali imbang tanpa gol kontra Venezuela.

Meski performa Neymar seolah tenggelam selama laga fase grup, namun dua pilar lain atas nama Philippe Coutinho dan Everton dengan koleksi dua golnya cukup jadi pemberi "kesejukan" bagi kubu tuan rumah untuk bisa terus berharap menjadi kampuin Copa America edisi kali ini.

Kreasi dua gol Coutinho dan Everton untuk armada Samba itu pun kini membawa mereka memuncaki daftar top scorer bersama bintang timnas Chile, Alexis Sanchez.

Sayangnya usai memastikan diri lolos ke perempatfinal, kabar miring tentang armada tim Samba justru mengemuka kala pelatih Timnas Brasil, Tite dituding melakukan aksi memata-matai latihan timnas Peru.

Kabar tersebut menyeruak pasca Brasil menang besar 5-0 atas Peru di laga pamungkas Grup A dan menjadi penentu lolosnya Neymar cs ke 8 besar.

Tite dicuriagi telah menggunakan pesawat tanpa awak (Drone), untuk memata-matai pasukan Ricardo Gareca dalam sesi latihan.

Tak banyak bicara, Tite pun langsung membantah tuduhan ini. Menurutnya, jika hanya untuk menang harus melakukan hal seperti itu maka lebih baik ia tak melanjutkan tugasnya dan pulang ke Brasil saat itu juga.

"Terima sebuah kata penghormatan dari saya, bahwa tidak ada apa-apa, Jika Anda harus membayar dengan harga ini untuk menang, saya akan mengambil topi saya dan pulang," kata Tite dikutip Goal.

Sementara itu, kiprah Venezuela di Grup A rupanya tak bisa dianggap remeh dengan mengemas 5 poin tanpa kekalahan dan bermodal kemenangan kontra Bolivia lalu mengimbangi skuat tuan rumah dan Peru membawa mereka sebagai runner up.

Ada pun Peru akhirnya masih bernafas lega untuk bisa lolos ke delapan besar dengan status peringkat tiga terbaik dari Grup A melalui koleksi 4 poin hasil sekali imbang, sekali menang dan sekali kalah. Menjadi pendamping Peru yang lolos melalui jalur peringkat tiga terbaik adalah tim Paraguay dari Grup B

Ironi Argentina dan Terpuruknya Wakil Asia

Persaingan tak kalah sengit juga tersaji di Grup B, dimana tim unggulan sarat bintang dan sejarah Argentina harus menanti hingga laga fase grup terakhir mereka untuk lolos dari lubang jarum lalu merengkuh tiket perempatfinal.

Mengandalkan nama-nama top seperti Lionel Messi, Sergio Aguero dan Angel Di Maria, tim Tango justru langsung menelan kekalahan 0-2 di laga pembuka Grup B kontra Kolombia.

Di laga berikutnya, skuat besutan Lionel Scaloni juga belum mampu menang dan bermain imbang 1-1 melawan Paraguay berkat gol Messi menit 57 yang menyelamatkan Argentina dari kekalahan kedua.

Meskipun demikian, pelatih Argentina, Lionel Scaloni bersyukur timnya masih memiliki peluang lolos. "Solusinya adalah kami harus menang (laga terakhir lawan Qatar). Kami beruntung masih punya peluang lolos," kata Scaloni dilansir Soccerway.

"Kami harus tampil seperti di babak kedua. Tapi, kami harus bisa lebih seimbang sehingga bisa menguasai permainan," tegasnya.

Kepastian lolos La Albiceleste baru benar-benar terwujud saat menang 2-0 atas Qatar di laga terakhir mereka. Lautaro Javier dan Sergio Aguero menjadi pencetak gol yang membawa Argentina ke perempatfinal dan batal pulang lebih cepat.

Menanggapi torehan positif itu, megabintang La Albiceleste, Lionel Messi mengaku lega mampu mengantarkan negaranya lolos dari lubang jarum.

“Kami memainkan permainan yang bagus dan kami menang, dan itulah yang penting. Kami membutuhkan permainan seperti ini untuk mendapatkan kepercayaan dan ketenangan,” ungkap Messi seperti dikutip ESPNFC.

"Saat tim kami telah memainkan lebih banyak laga, maka permainan masing-masing pemain kami mulai berkembang dan permainan itu bagus untuk tim," jelas Messi.

Scaloni juga mengaku puas dengan penampilan anak asuhnya dan senang masih ada peluang untuk meraih gelar.

"Tentu saja ada hal-hal yang dapat kita tingkatkan tetapi kita puas. Kami selalu berusaha bermain sepakbola apik dan menekan mereka," kata Scaloni.

"Saya pikir babak kedua sangat bagus. Pesannya adalah selama kita bertahan di Copa America, kita harus terus maju,” ujar Scaloni.

Tampil sebagai juara Grup B yakni timnas Kolombia yang mengemas poin sempurna 9 hasil dari tiga kemenangan dan jadi satu-satunya tim yang mampu menyapu bersih kemenangan di fase grup.

Sedangkan nasib tak beruntung harus diderita dua wakil Asia yakni Qatar dan Jepang. Qatar yang merupakan juara Piala Asia 2019 terdampar sebagai juru kunci Grup B, sementara Jepang hanya manempati posisi ketiga Grup C dengan poin 2 dan tak lolos sebagai peringkat tiga terbaik.

Kiprah Jepang kandas saat bermain imbang 1-1 kontra Ekuador di laga pamungkas Grup C. Sempat unggul lebih dulu, skuat Samurai Biru tak bergeming saat skor disamakan 1-1 dan gol Takefusa Kubo di masa injury time menit 90+5 dianulir ketika wasit melihat video assistant referee (VAR), diputuskan jika terjadi offside terlebih dahulu.

Alhasil Ekuador dan Jepang harus menerima kenyataan tidak bisa melangkah ke perempatfinal, dan posisi runner up Grup C berhasil direbut Chile yang justru kalah 0-1 di laga terakhir kontra Uruguay.

Brasil Masih Ketar-Ketir Hadapi Fase Gugur

Tim Nasional Brasil akan menghadapi Paraguay pada pertandingan perempatfinal, Jumat pagi WIB 28 Juni 2019. Namun, jelang laga tersebut, Pelatih Timnas Brasil, Tite, dipusingkan dengan absennya dua gelandang andalannya.

Di duel nanti, Brasil dipastikan akan tampil tanpa Casemiro, yang terkena skorsing dan Fernandinho, yang mengalami cedera lutut.

Tite pun saat ini tengah mempersiapkan dua gelandang bertahan lainnya yakni, Arthur Henrique dan Allan Marques.

"Lawan Paraguay, Fernandinho akan absen di pertandingan dan saya akan menggantikannya dengan Allan. Sedangkan, untuk pengganti Casemiro, saya akan menurunkan Arthur," kata Tite seperti dikutip Soccerway.

Sementara itu, terkait rekor pertemuan Brasil yang kurang bagus saat menghadapi Paraguay, Tite menegaskan bahwa dirinya telah memperingatkan anak asuhnya untuk berkonsentrasi sepanjang pertandingan.

"Karakteristik mental harus kuat karena itu adalah kunci untuk memenangi pertandingan. Pemain harus berkonsentrasi tinggi, dan bersiap dengan situasi yang berubah-ubah saat pertandingan," dia menambahkan.

Perempatfinal dimulai dengan duel Brasil melawan Paraguay. Kedua tim bentrok di Arena do Gremio, Jumat pagi WIB, 28 Juni 2019.

Esok harinya, ada duel Venezuela kontra Argentina. Sedangkan Kolombia bersua Chile.

Satu duel lagi berlangsung Minggu dini hari WIB, 30 Juni 2019. Uruguay ditantang tim kuda hitam, Peru di Arena Fonte Nova.

Berikut jadwal lengkap perempatfinal Copa America:

Jumat, 28 Juni 2019
07.30 WIB - Brasil vs Paraguay

Sabtu, 29 Juni 2019
02.00 WIB - Venezuela vs Argentina
06.00 WIB - Kolombia vs Chile

Minggu, 30 Juni 2019
02.00 WIB - Uruguay vs Peru

#sepakbola

Index

Berita Lainnya

Index