CELOTEHRIAU.COM--Menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 di Provinsi Papua, KONI Riau mengajukan kepada Pemerintah Provinsi melalui Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni lebih dari Rp 70 miliar.
Namun, dari anggaran yang diajukan tersebut, Pemerintah Provinsi Riau hanya menyetujui sebesar Rp 20 miliar.
"KONI Riau cuma mendapatkan Rp 20 miliar untuk PON 2020 mendatang melalui APBD murni. Ini tidak cukup," kata Ketua KONI Riau Emrizal Pakis.
Namun, untuk kekurangannya pemerintah provinsi kata Emrizal bakal merealisasikannya melalui
APBD perubahan.Hanya saja yang menjadi polemik adalah masalah waktu.
Karena, kata mantan Kepala Bappeda Riau, diperkirakan PON akan digelar bulan Oktober 2020. "Kalau lewat dari bulan Oktober baru bisa disahkan, maka uang itu tidak begitu kita manfaatkan lagi, karena melewati waktu. Kalau memang disahkan lebih awal, Insyaa Allah kita pasti bisa mem back up kekurangan-kekurangan itu," terangnya.
Jadi, kata Emrizal, masalah anggaran ini perlu dibahas secara konkrit, apabila Rp 23 miliar lagi yang dijanjikan di APBD perubahan tidak jadi, maka ini akan mengacaukan rencana.
"Kalau memang ada di APBD perubahan, maka Rp 20 miliar ini kita gunakan untuk pembinaan atletnya, sekitar 8 bulanan, sedangkan untuk pengiriman atlet-atlet ke PON dan sebagainya, bisa kita laksanakan di APBD perubahan," imbuhnya
Karena itu, jelas Asisten I Setdaprov Riau ini, terkait kekurangan anggaran ini, pihaknya akan duduk bersama dengan Dispora, Pemprov Riau dan dewan untuk mendapatkan jaminan anggaran.
"Jika memang tidak ada kepastian, tidak ada jaminan. Saya pikir Rp 20 miliar itulah yang kita laksanakan. Dan kami akan menghitung secara efisien dan efektif dari dua puluh itu, berapa dana yang memungkinkan untuk mengirim atlet, ya itu yang kita kirim. Kemudian untuk aktifititas dilapangan, kita akan sesuaikan dengan dana yang tersedia," jelasnya.
Hanya saja, KONI Riau tak mau berpangku tangan, menyikapi ini. Pihaknya kata pria berkacamata ini, bakal menjalin kemitraan dengan dunia usaha.Baik BUMN maupun swasta.
"Untuk dunia usaha KONI Riau sudah bertemu Chevron.Tapi sejauh ini belum memberikan jawaban," kata Emrizal seraya menyebutkan berkaca dari PON XIX 2016 lalu, tak terlalu berharap banyak.
Seperti diketahui, mekanisme pengajuan anggaran KONI Riau adalah melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi diverifikasi. Dari verifikasi itu dapat lebih kurang Rp 69 miliar. Anggaran itu, digunakan untuk persiapan PON sampai pengiriman atlet-atlet untuk PON hingga jasa prestasi atlet pada tahun 2020 nanti.