CELOTEH RIAU.COM(PEKANBARU)--Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah dilaksanakan tiga hari ini. Masih dipertanyakan kebanyakan masyarakat Pekanbaru. Alasannya, bentuk bantuan yang dijanjikan, berupa uang tunai dan sembako belum diterima.
Keluhan ini disampaikan, Kardi warga Jalan Soekarno Hatta, bahwa sejak didata. Sampai saat ini, bantuan yang dijanjikan belum diberikan.
''Sampai saat ini bantuan yang dijanjikan belum saya terima,'' kata Kardi.
Ia menilai, bahwa Pemerintah Kota Pekanbaru, belum siap saat memutuskan menetapkan PSBB ini.
''Artinya, PSBB sudah ditetapkan. Tapi pemerintah belum siap,'' ujar Kardi.
Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar yang ditemui wartawan, Ahad (19/4/2020) ini, mengatakan, ia akan memanggil Walikota Pekanbaru Firdaus, untuk membahas dan melakukan evaluasi.
Ia menyadari, dari hasil pengecekan di perbatasan Pekanbaru dengan wilayah sekitar. Memang, petugas yang menjaga di perbatasan memang belum dilengkapi beberapa peralatan untuk memeriksa orang masuk ke Pekanbaru.
''Memang hasil pengecekan di perbatasan, masih ada beberapa kekurangan. Makanya, Senin ini pak Walikota akan dipanggil, untuk evaluasi PSBB,'' kata Gubri.
Setelah bertemu Firdaus, Gubri menyatakan ingin mengetahui apa saja kendala dari Pemko. Sehingga dapat dicarikan jalan keluar.
''Senin ini akan saya tanyakan, apa kendala dari Pemko. Terkait peralatan di perbatasan dan terkait pemberian sembako ke masyarakat,'' ujarnya.
Selain itu, Gubri juga akan melakukan video konfrens terhadap beberapa Walikota dan Bupati se-Riau. Terutama untuk pimpinan wilayah sekitar Pekanbaru, untuk penerapan PSBB.
Ia menyatakan, untuk pengajuan PSBB ke pemerintah pusat, lebih baik diajukan pemerintah Provinsi (Pemprov) saja.
''Soal pengajuan PSBB, baiknya biar pemprov yang mengajukan,'' katanya.
Rencana penerapan PSBB ini, saat ini juga mendapat dukungan dari Majelis Ulama (MUI) Riau.
''Pengurus MUI juga menyambut baik PSBB di Riau, terutama di enam daerah yang termasuk Pekanbaru, Siak, Pelalawan, Bengkalis, Duri dan Kampar,'' terang Gubri.
