Terkait Video Seronok Sambut Kelulusan, Dewan Pendidikan Riau Minta Pihak Sekolah Bertanggung Jawab

Terkait Video Seronok Sambut Kelulusan, Dewan Pendidikan Riau Minta Pihak Sekolah Bertanggung Jawab
Ir Fendri Jaswir MP

CELOTEH RIAU.COM---Dewan Pendidikan Provinsi Riau meminta pihak sekolah bertanggungjawab atas beredarnya video seronok sekelompok siswa SMAN 1 Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, saat merayakan kelulusannya dan viral di media sosial (medsos) Sabtu (02/05/2020) malam.

"Sejatinya saya selaku angota dewan pendidikan provinsi Riau sangat prihatin dengan kejadian video seronok sekelompok siswa /siswi di SMAN 1 Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu yang viral di medsos dan dianggap tak pantas di bulan suci Ramadan di saat Bumi Lancang Kuning lagi gencar- gencarnya berperang melawan pandemi covid -19.Tindakan ini  menggambarkan sikap, perilaku, etika dan moral seorang siswa yang sedang menjalani pendidikan. Tindakan oknum siswa tersebut sudah melampaui batas-batas etika dan moral yang diajarkan di sekolah," kata  Anggota Dewan Pendidikan Provinsi Riau Ir H Fendri Jaswir MP, Senin (4/5/2020).

Mantan Anggota Legislatif Provinsi Riau ini juga meminta Dinas Pendidikan Provinsi Riau mengambil tindakan terhadap pihak sekolah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Kepada  oknum siswa yang telah membuat 'keonaran' dengan melakukan tindakan-tindakan kelewat batas seperti yang telah diakui oleh oknum siswa, perlu diambil tindakan dan sanksi seperti menahan ijazahnya atau tindakan lain sesuai dengan peraturan yang berlaku," terangnya.

Kemudian kata Fendri lagi  pihak sekolah harus bertanggung jawab atas kejadian ini. Sebab, pihak Dinas Pendidikan Provinsi Riau, sudah mengingatkan secara tertulis kepada Kepala SMA dan SMK Negeri, agar dalam pengumuman kelulusan menghindari kontak langsung, kerumunan siswa, dan coret-coret pakaian dan hura-hura siswa. Karena itu, pengumuman dilakukan  malam hari pukul 21.00 WIB melalui website sekolah. 

" Peristiwa yang terjadi di SMAN 1 Kunto Darussalam boleh jadi lolos dari kontrol pihak sekolah. Namun seharusnya pihak sekolah sudah bisa mengantisipasinya dari awal. Pihak sekolah juga bisa minta bantuan pihak kepolisian untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya. 

Dari peristiwa ini juga  perlu diresapi bahwa di ujung jenjang pendidikan itu ada tiga hal yang harus dicapai yakni, Pengetahuan (kognitif), Sikap (afektif) dan Keterampilan (psikomotorik). 

" Ketiga hal ini harus seimbang, bahkan sikap atau moral seharusnya lebih banyak diajarkan.  Roh dari pendidikan di Bumi Melayu ini adalah akhlak dan moral. Karena itu, pendidikan agama, PPKN, muatan lokal Budaya Melayu Riau, dan konseling, harus diperkuat dan bersinergi di masa mendatang," tegasnya seraya berharap peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di masa mendatang. 

 

Berita Lainnya

Index