CELOTEH RIAU-- Status zona merah kasus Covid-19 di Riau berimbas pada kegiatan para atlet yang berlaga ke PON XX di Papua. Kegiatan pemusatan latihan skuad PON Riau terpaksa kembali ditunda.
Ketua KONI Provinsi Riau, Emrizal Pakis mengatakan, jadwal yang seharusnya digelar pada Agustus ini mesti diundur lagi."Sepertinya bulan Agustus juga belum bisa, rekomendasi izin dari dinas kesehatan belum ada. Apalagi wabah covid-19 di Riau terutama Pekanbaru kasus positifnya semakin tinggi," kata Emrizal Pakis pada wartawan.
Dijelaskannya, syarat untuk mengadakan training center atlet dari KONI Pusat dan Menpora yaitu tidak boleh pada zona merah penyebaran covid-19. Saat ini Pekanbaru kembali menyandang status zona merah tersebut. "Makanya kegiatan itu belum bisa dilaksanakan," ujarnya.
Menurut Emrizal, saat merencanakan training center tersebut dulu pada masa sebelum covid-19 melanda, dan saat itu Riau masih status zona kuning.
"Tapi kondisinya berubah, jadi kita harus patuh dengan protokol kesehatan. Kita tetap komunikasi dengan dinas kesehatan, bila situasinya membaik dan rekomendasi izin dari gugus tugas covid atau dinas kesehatan sudah boleh, maka TC bisa kita laksanakan," jelasnya.
Disamping itu, KONI Riau tetap menyarankan para atlet yang bakal membela Riau di ajang PON tersebut agar dapat latihan secara mandiri dan menerapkan protokol kesehatan."Kepada atlet PON untuk tetap laksanakan latihan mandiri seperti biasa," ungkapnya.
Sama seperti KONI Riau, pertambahan pasien covid-19 membuat pihak KONI Kota yang akan menggelar kejuaraan karate secara online juga menunda kegiatannya sampai pertengahan September 2020.
"Status zona merah lagi membuat persiapan kita sedikit terganggu. Agar kejuaraan karate secara online sukses, kami melakukan penundaan sampai bulan September," sebut Ketua KONI Kota Anis Murzil ST.
