Kartu Sakti Bernama BPJS Bantu Pengobatan Fattiya Az-zahra Bayi Mungil Penderita Jantung Bocor

Kartu Sakti Bernama BPJS Bantu Pengobatan Fattiya Az-zahra Bayi Mungil Penderita Jantung Bocor

Kartu Sakti Bernama BPJS Bantu Pengobatan Fattiya Az-zahra Bayi Mungil Penderita Jantung Bocor
Fatiyya Az-zahra bersama kedua orangtua Kadri dan Dwi saat sebelum berangkat ke RS Awal Bros untuk melakukan kontrol. (Celotehriau.com)

CELOTEHRIAU--Kartu sakti bernama BPJS Kesehatan sangat berarti bagi  kehidupan Fattiya Az-zahra balita manis berusia 10 bulan anak pasangan Kadri dan Dwi Sulastri Handayani yang menderita penyakit jantung bocor.

Semua itu terungkap dengan jelas saat Celotehriau.com menyambangi rumah mantan pegawai swasta yang kini berprofesi sebagai driver ojol.

Program Jaringan Kesehatan Nasional -Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diikuti keluarga
beralamat di  Perumahan Mutiara Kubang Blok N No 4 Kelurahan Kubang Kecamatan Siak Hulu sangat membantu dan menjadi pelindung kesehatan keluarga.

"Rasanya seperti disambar petir, seluruh tubuh lemah lunglai serta  kehilangan kata-kata diantara bingung dan sedih mendengar penjelasan dr Shirley Leonita A SP A (K) usai Fattiya Az-zahra melakukan Echocardiography report di RS Eka Hospital," kata Kadri mengawali perbincangannya.

Ya, vonis anak bungsunya menderita jantung bocor ketika usia beranjak 8 bulan memang membuat pasangan Kadri dan Dwi hampir membuat down. Karena musibah datang bertubi-tubi melanda keluarga kecilnya sejak terkena PHK imbas dari pandemi Corona.

Namun sebagai orang beragama, Kadri sadar semuanya sudah digariskan Allah SWT.Itulah yang membuat Kadri dan istrinya tetap optimis setiap penyakit ada obatnya

Kalau melihat keceriaannya si kecil sehari-hari, seperti tak ada gejala. Namun secara pertumbuhan Fattiya tidak seperti bayi biasanya.Berat badan dan usianya tak sepadan.

"Inilah awalnya,  kami berobat ke klinik di Kartama yang merujuk  ke RS Awal Bros Panam tempat Fattiya dilahirkan 30 Oktober 2019 lalu.Dari kontrol kesehatan inilah dokter Lusi yang menanganinya, mendengar ada suara janggal didetak jantung Fattiya dan merujuknya ke RS Eka Hospital yang memiliki alat pendeteksinya," sebut Kadri.

Hasilnya usai Echocardiography Report diketahuilah ada robek sepanjang 7 milimeter diserambi kanan atas.Sehingga darah menumpuk ke paru-paru dan membuat pertumbuhan Fattiya tak seperti bayi biasanya.

"Tindakan medis yang dilakukan untuk kesembuhan Fattiya adalah operasi saat usianya satu tahun dengan catatan berat badannya minimal 10 kg," sebutnya.

Dan untuk operasi dari penjelasan dokter hanya ada dua pilihan bagi untuk kesembuhan Fattiya, harus di operasi di Jakarta.Yakni  Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) atau RS Harapan Kita.

"Alhamdulilah, untuk biaya obat, selama satu bulan semuanya ditanggung BPJS, baru bulan kedua dan selanjutnya ditanggung secara pribadi," ceritanya.

Pemegang kartu BPJS Kesehatan  kelas II  ini mengakui banyak kemudahan yang didapatnya selama mengikuti program Jaringan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat.

Yang jelas, cerita Kadri sejak kelahiran Fattiya Azzahra yang melalui proses bedah Caesar banyak kemudahan yang didapat.

"Biaya persalinan waktu itu mencapai Rp36 juta, beruntung ada BPJS yang menjadi kartu sakti pelindung keluarga kami. Pelayanannya juga terasa sangat memuaskan bagi kami sekeluarga," tuturnya.

Kena  PHK dan Berjuang Hidupi Keluarga Jadi Ojol

Semangat untuk penyembuhan Fattiya terus dikobarkan Kadri.Bak kata pepatah tak ada tali rotan pun jadi. Usai terkena PHK akibat pandemi Covid 19 pada 30 Juli 2020 berbagai pekerjaan dilakoni demi kesembuhan putri kecilnya yang divonis terkena penyakit jantung bocor.

Mantan karyawan bank swasta Danamon, BPR Fianka ini harus banting stir.Mulai menjadi free lance sampai menjadi ojek online dilakoninya."Yang penting halal saya kerjakan,"kata jebolan fakultas peternakan Unand Padang ini.

Kadri menuturkan, sejak berhenti dari Bank Danamon 2016 lalu, keluarganya pun menjadi pengguna kartu BPJS Kesehatan.

"Kami adalah  pengguna BPJS Kesehatan kelas II, iurannya perbulan sebesar Rp 110 ribu. Kami berharap pemerintah terus berkomitmen membantu masyarakat untuk pengobatan, karena bagi kami, BPJS Kesehatan ini adalah kartu sakti pelindung keluarga," ucapnya.

BPJS Siap Berikan Pelayanan Terbaik

Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) bak oase dipadang gersang  saat pandemi corona virus disease (covid-19).

Kehadirannya  sangat dirasakan masyarakat Indonesia  khususnya Riau yang sejak Maret 2020 lalu, terkurung dalam pandemi dan banyak yang menjadi korban PHK, harus berhenti bekerja akibat efesiensi perusahaan ataupun akibat perusahaan bangkrut.

BPJS Kesehatan Wilayah Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng) dan Jambi melalui Asisten Deputi Sumber Daya Manusia Umum Komunikasi Publik Garnon Kurnia mengatakan BPJS berusaha untuk selalu meningkatkan pelayanan kepada peserta JKN. Pihaknya selalu melakukan  evaluasi memperbaiki kekurangan.

"JKN hadir untuk masyarakat Indonesia. Program ini membantu masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup, khususnya di bidang kesehatan,"sebutnya.

Garnon mengakui pelayanan yang diberikan kepada peserta JKN semakin baik.Tebukti dengan berkurangnya  keluhan yang diterima BPJS sebagai penyelenggara dari peserta.Semua  Itu membuktikan bahwa program JKN bersama BPJS semakin dimengerti, dipahami  dan diterima oleh masyarakat Indonesia secara luas.
 

#serba serbi

Index

Berita Lainnya

Index