Melongok Anniversary PCSS Ke-7, Mulai Game Internal, Coaching Clinic, Talkshow dan Makan Bersama

Melongok Anniversary PCSS Ke-7, Mulai Game Internal, Coaching Clinic, Talkshow dan Makan Bersama

CELOTEHRIAU--Ahad (20/12/2020) pagi, Lapangan Batalion Artileri (Batrai) A Panam lebih semarak.Dibelakang gawang tampak backdrop Anniversary PCSS ke 7 tahun.

Enam  kursi plastik  berwarna merah tampak didepannya dan tampak pula meja merah yang diatasnya terletak tumpeng perayaan.

Terik matahari pagi yang membakar kulit tak mengurangi kegembiraan di wajah anak-anak yang rata-rata usia belasan tahun  siswa Pekanbaru City Soccer School.

"Hari ini adalah perayaan ulang tahun sekolah sepakbola yang didirikan pada 1 Desember 2013 lalu," kata Miskardi SPd kepala sekolah PCSS yang merupakan salahsatu pendiri sekolah sepakbola yang memiliki tag line #Disini Mimpi Bermula# bersama Edrwar Riansyah SE MM dan Roni Saputra SH MH.

Perayaan ulang tahun SSB ini beda dengan sebelumnya kata Miskardi.Jika tahun-tahun sebelumnya menggelar turnamen, maka tahun ini PCSS mengelar ramah tamah dengan orang tua, melakukan game internal, latihan dengan para pemain legend diakhiri dengan talkshow dan makan bersama.

Ya, pada Anniversary PCSS yang mengambil tema, " Kami Ingin Seperti Mereka."Sekolah sepak bola yang bermarkas di Batrai A ini menghadirkan sejumlah mantan pemain PSPS, yakni Fauzal Mubarak (saat ini pelatih penjaga gawang PSPS), Amrizal (kapten Sriwijaya FC), Danil Junaidi (Kapten PSPS Pekanbaru), Supardi Nasir (kapten Persib Bandung), Faizal Azmi mantan pemain PSMS dan PSPS) serta dua owner PCSS yang juga Ketua Askot dan Waka Askot PSSI Pekanbaru, Edwar Riansyah SE MM dan Roni Saputra SH MH.

Ya, tepat pukul 08.00 WIB, digelar game internal kelompok usia 6-9 tahun didampingi Danil Junaidi, kelompok usia 10-11 tahun didampingi Ambrizal, lalu kelompok usia 2006 didampingi Coach Miskardi, Fauzal Mubarak dan Faisal Azmi, melakukan juggling kompetisi. Dari 50 peserta dimenangkan Tirza pemain kelahiran 2007.

Sementara keompok usia kelahiran 2003-2005 mengikuti coching clinic bersama Supardi Nastsir, kapten Persib Bandung.

Selain itu juga digelar laga para legenda versus staf pelatih PCSS.Usai laga 6v 6,  kegiatan talkshow di mulai dan dipandu langsung Amran Syarifuddin.

"Hari ini terasa istimewa, karena perayaan hari ulang tahun PCSS dihadiri para pemain bintang dan legenda PSPS.Dan saya bangga pernah menjadi pelatih mereka semua.Karena itulah tema yang kita usung" kita ingin seperti mereka", kata Miskard SPd mengawali sambutan.

Senada Edward Riansyah berharap dari Pekanbaru City Soccer School lahir pemain-pemain yang berlaga di top level suatu saat nanti.

"Mimpi kita suatu hari nanti pemain-pemain PCSS bisa bermain diberbagai tingkat kompetisi.Karena disinilah mimpi bermula," kata Edu.

Roni Saputra menambahkan, saat ini mimpi itu sudah mulai terlihat progresnya."Ada dua pemain kita (PCSS red) yang sudah menjalani trial di Persija Academy. Reza Wahyu Septian (kelahiran 2004) dan  Nabil Putra Pratama (kelahiran 2007).Keduanya terbukti mampu bisa bersaing, bahkan Reza sudah mengikuti pertandingan dengan tim  U-18 Persija saat ujicoba di Semarang," kata Roni.

Disisi lain dari talkshow "Ingin Seperti Mereka" seluruh pemain sepakat, kerja keras, latihan, memahami strategi pelatih dan doa ibu, doa keluarga  merupakan kunci meraih kesuksesan.

"Ada tiga hal untuk menjadi sukses meraih cita-citamu.Pertama minta restu orang tuamu, kedua berlatihlah dengan maksimal dan tekun, jangan pernah tinggalkan salat," kata Supardi.

Supardi pun menuturkan jika sepakbola menjadi pilihan hidup harus berlatih secara total.Contohnya ketika dilapangan, tinggal semua kegiatan lainnya.

"Fokus dan berikan kamampuan terbaikmu, ikuti arahan pelatih dan pahami kemauan pelatihmu.Dan selalu menambah porsi latihan, jika latihanmu dalam sepekan cuma tiga kali, kita harus menambahnya sendiri.Kerja keras adalah kuncinya bisa bertahan sampai saat ini, termasuk menjaga makanan. Jangan makan makanan yang berminyak (micin)," tuturnya.

Sepakat, Ambrizal pun menambahkan, kemauan dan kerja keras adalah kunci meraih cita-cita."Kerja keras dilapangan pengorbanan masa muda demi menjadi pesepakbola adalah kuncinya, bukan karena kemauan orangtua," sebutnya.

Senada, Danil Junaidi dan Fauzal Mubarak, semua itu bisa dirah dengan mimpi yang diwujudkan dengan usaha serta doa restu orang tua dan keluarga.

"Kalau bisa kalian harus punya mimpi lebih dari kami.Anak PCSS harus punya mimpi menjadi salahsatu tulang punggung timnas Indonesia suatu hari nanti.Akhirnya selamat ulang tahun ke 7, disinilah mimpi bermula," tutupnya.

 

#sepakbola

Index

Berita Lainnya

Index