Forum Pelatih Riau Prihatin Persiapan Kontingen Riau Menuju PON XX, Sekadar Prestise atau Prestasi?

Forum Pelatih Riau Prihatin Persiapan Kontingen Riau Menuju PON XX, Sekadar Prestise atau Prestasi?

CELOTEH RIAU--Perjalanan Provinsi  Riau dipentas Pekan Olahraga Nasional (PON) cukup panjang dan berliku.Prestasinya pun mengalami fluktuasi, tergantung perhatian  Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau dan pemerintah provinsi terhadap kemajuan cabang olahraga.

Tercatat PON XX di Papua yang bakal digelar pada 2- 15 Oktober 2021, merupakan partisipasi ke 16 bagi Bumi Lancang Kuning.

Berbagai  keraguan dan keprihatian  pun menyeruak dari berbagai kalangan insan olahraga. Salahsatunya Forum Pelatih Riau saat melakukan rapat kerja terbatas di Teras Cafe Jalan Pandan, Pekanbaru, Ahad (15/8/2021).

Pada raker terbatas Forum Pelatih Riau  yang dibuka oleh Hasnor NS selaku ketua ini berbagai pertanyaan mengemuka. Diantaranya, apakah kontingen PON Riau mampu berprestasi di pesta multi Iven terakbar di Tanah Air? Atau di edisi ke-16 ini kontingen Riau hanya sebuah pristise saja?

" Forum Pelatih Provinsi Riau prihatin dengan persiapan kontingen Riau pada PON XX yang digelar di Papua awal Oktober 2021 mendatang," ujar Hasnor yang didampingi Sekum FPR Budi Wijanarko.

Bukan tanpa sebab, keprihatinan ini mengemuka, pasalnya sampai saat ini  174 atlet dan 51 pelatih  dari 27 Cabor yang akan berlaga di PON XX Papua Tahun 2021 belum menggelar pemusatan latihan alias TC penuh, padahal waktu pelaksanaan pertandingan PON hanya berselang kurang lebih 50 hari lagi.

"Kita memahami saat ini masih dalam situsi pandemi dan PPKM, tapi bukan berarti kita tidak segera menggeber  TC penuh. Padahal kompetitor Riau di provinsi lain sudah melaksanakan TC penuh menatap PON XX tahun 2021," kata pelatih jebolan Jerman ini.

Jika TC penuh belum digelar juga oleh KONI Riau selaku induk organisasi cabang olahraga, sambungnya, Forum Pelatih Provinsi Riau memprediksi, kontingen Riau bakal sulit untuk mempertahankan peringkat. Bahkan kemungkinan peringkat provinsi Riau akan menurun.

Seperti diketahui, sambung Budi Wijanarko selaku Sekum FPR,  prestasi gemilang Riau di kancah pesta olahraga multi iven PON adalah tahun 2012 saat menjadi tuan rumah. Dimana Riau mampu menembus peringkat keenam,  membukukan 42 medali emas, 38 perak dan 52 perunggu 

Kemudian pada tahun 2016 di Jawa Barat, Riau turun satu strip, finis di peringkat ke- 7, sementara tuan rumah PON XX,  Papua di peringkat 8. 

"Untuk itu Forum Pelatih Riau berharap KONI Riau segera melaksanakan TC penuh, agar kehadiran Riau di edisi ke 16 ini buka hanya sekedar prestise alias jalan-jalan saja tapi demi mempertahankan prestasi, minimal tetap dalam peringkat  10 besar PON," katanya.

Ya untuk mempertahankan peringkat di PON, kontingen. Riau mengandalkan pada enam cabor unggulan. Yakni, Binaraga, Anggar, Dayung, Menembak, Cabor Senam dan Cabor Renang.

Selain itu ada  Taekwondo, takraw, tinju dan cabor lainnya yang akan berlaga di PON mendatang menjadi    harapan meraup medali.

Suksesi Ketua KONI Riau 

Selain persiapan kontingen Riau menuju PON XX di Papua yang menjadi topik diskusi para pelatih yang tergabung dalam Forum Pelatih Provinsi Riau, suksesi Ketua KONI Riau periode 2022-2026 menjadi sorotan.

Mengingat sejumlah nama bermunculan, mulai dari Plt Ketua KONI Riau, Raja Marjohan, Iskandar Husein dan mantan Waka DPRD Riau Kordias Pasaribu.

Hal itu terungkap saat sesi wawancara dengan wartawan usai rapat terbatas Forum Pelatih Riau.

"Sejatinya Forum Pelatih Riau fokus pada persiapan  KONI Riau menatap PON XX di Papua. Tapi karena didesak oleh pertanyaan tentang suksesi Ketua KONI Riau periode 2022-2021, pihaknya sangat respek dan apresiasi  dengan banyaknya calon yang ingin maju dan memajukan dunia olahraga di Riau  untuk empat tahun kedepan," kata Hasnor.

Kata Hasnor, selaku pelatih dan pelaku olahraga dirinya dan kawan-kawan mengaku tidak memiliki kewenangan memilih karena tidak memiliki hak suara.

Namun begitu, Forum Pelatih Riau berharap untuk suksesi Ketua Umum KONI Riau kedepan ada beberapa syarat yang harus dimiliki. Pertama figurnya energik yang mampu menjalin komunikasi dengan cabang-cabang olahraga untuk mengatasi  kendala-kendala yang ada pada masing-masing cabor dan dapat mencarikan solusi (problem solving).

Kemudian,  Forum Pelatih Riau juga memiliki harapan agar  calon ketua kedepan, ada yg berani untuk melakukan perubahan sistem pembinaan atlet di tubuh KONI yg akan datang? Sebab Riau butuh pembinaan berkesinambungan.

Dimana ada sentra - sentra atlet  pelapis level 1, level 2 untuk menghadapi PON XXI di Aceh & Sumut 2024, agar Riau tidak hanya peserta nantinya di pulau Sumatera, tapi bisa menembus peringkat 3  besar.


" Forum pelatih yakin, jika ada jalinan yang  baik,  bakal muncul prestasi dari masing -masing cabor yang notabene adalah binaan KONI Riau.Dan yang terpenting adalah berani melakukan perubahan sistem pembinaan atlet demi prestasi yang lebih baik lagi di PON XXI, " katanya 

Artinya untuk meraih prestasi yang lebih baik lagi, calon ketua umum KONI dan pengurusnya periode mendatang harus mampu, berani  dan bisa  bersinergi dengan pemerintah,  induk organisasi olahraga atau pengprov cabor beserta jajarannya termasuk para pelatih dan atlet, maupun pemerhati olahraga. " Termasuk Forum Pelatih Provinsi Riau," tegasnya.

 

 

 

 

 

#Sport

Index

Berita Lainnya

Index