PEKANBARU -- Diduga akibat diputus cinta, seorang remaja nekat bunuh diri dengan menggantungkan lehernya di sebuah pondok, tepat di halaman belakang Kafe Jus 665, Jalan KH Nasution, Kecamatan Bukit Raya, Senin (23/8) dinihari.
Pria yang diketahui berinisial MR (15) ini tewas tergantung menggunakan tali nilon jemuran bewarna biru, yang digantungkan di kayu penopang rangka atap atau kuda-kuda pondok.
"Korban ditemukan tewas oleh karyawan kafe yang berada di depan TKP," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Pria Budi, melalui Kapolsek Bukit Raya, Senin (23/8) siang.
Korban ditemukan tewas sekitar pukul 01.00 WIB. Ia ditemukan pertama kali oleh, Hendrik karyawan Kafe Jus 665. Dari keterangan saksi, selama ini korban merupakan seorang pengamen.
Korban juga kerap membantu-bantu saksi untuk membersihkan kafe. Korban sendiri tinggal di gerobak bekas jualan yang bersebelahan dari kafe tempat kerja saksi.
Namun malam itu sekitar pukul 22.00 WIB korban sempat mengamuk sendiri sambil memukul - memukul dinding gerobak tempat tinggalnya. Namun saksi bersama pemilik kafe mencoba untuk bertanya dan menenangkan korban.
Kemudian dikarenakan korban sudah tenang sehingga mereka meninggalkan korban. Namun saat hendak menutup kafe, korban tak terlihat seperti biasanya.
Mereka pun berusaha mencari korban di sekeliling kafe. Alangkah terkejutnya mereka melihat korban sudah tewas tergantung di pondok belakang kafe.
"Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Saat ditemukan pada diri korban tidak ditemukan tanda - tanda kekerasan," terang Kapolsek.
Berdasarkan keterangan dari, pemilik kafe, Sahrul bahwa malam itu sempat melihat korban berselisih paham dengan pacarnya yang bekerja sebagai karyawan pondok sate yang tak jauh dari TKP.
Korban selama ini memang sering mencoba melukai dirinya sendiri dengan cara menyayat pergelangan tangannya ketika habis bertengkar, atau berselisih paham dengan pacarnya.
Saat ini jenazah korban telah diserahkan ke pihak keluarga untuk segera di kebumikan.
